Sufi mengalami hakikat ketuhanan termasuk hakikat keesaan Tuhan. Sufi tersebut masuk ke dalam suasana hakikat dan makrifat bukan masuk ke dalam Tuhan. Hakikat dan makrifat adalah suasana yang Tuhan gubah untuk memperkenalkan diri-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki melakukannya. Seseorang hamba yang menetap dalam makam kehambaan ketika diperkenalkan sifat al-Aziz akan kecutlah hatinya, menggigil tubuhnya, pucat mukanya sehingga dia jatuh pingsan. Setelah sadar dari pingsannya dia kenal maksud al-Aziz. Pengenalan secara mengalami itu lebih efisien dan meyakinkan dari perkenalan secara ilmiah. makrifat melalui pengalaman hakikat itu melahirkan ungkapan seperti: "Aku kenal Tuhanku melalui Tuhanku; Aku melihat Tuhanku tanpa rupa, tanpa bentuk, tanpa warna, tanpa cahaya; Aku kenal Tuhanku tanpa sesuatu identifikasi". Banyak lagi ungkapan yang sejenisnya.
No comments:
Post a Comment