Makrifat melalui syariat diperoleh dengan iman bukan dengan argumen dan dalil. Argumen dan dalil berguna untuk orang cenderung menggunakan akal pikiran. Akal pikiran memiliki batas kemampuannya. Ketika sampai pada batas kemampuannya akal terpaksa tunduk, menyerah sepenuhnya kepada kabar yang dibawa oleh syariat. Barulah akal itu menjadi Muslim. Makrifat secara syariat juga menjadi awal setelah berakhirnya makrifat secara kasyaf dan pengalaman spiritual. Kasyaf membawa seseorang ke suasana keheranan menemukan kenyataan bahwa Tuhan melampaui segala perkenalan. Anggota kasyaf pun tunduk, menyerah kepada kabar yang ada dalam syariat. Barulah hati yang mengalami kasyaf benar-benar menjadi Muslim.
No comments:
Post a Comment