Bani Adam memiliki tabii keadaman. Mereka tidak sunyi dari melakukan kesalahan. Tidak wajar jika ada orang yang mengatakan dia tidak pernah berbuat kesalahan dan tidak perlu bertobat. Nabi Muhammad saw yang disucikan pun sering bertobat. Paling tidak memohon ampunan pada kelemahan sebagai manusia yang tidak bisa melakukan perintah Tuhan dengan sempurna.
Banyak manusia terhalang dari mendapat apa yang layak diperolehnya sebelum mereka memasuki pintu taubat. Adam as yang diciptakan khusus untuk menjadi khalifah di bumi hanya memperoleh mahkota khalifah itu setelah beliau as melalui pintu taubat dan menerima ampunan dari Tuhan. Roh syariat, roh agama, nur iman, nur Ilahi dan yang sejenisnya hanya masuk ke dalam hati yang telah dibasuh dengan air taubat. Orang yang bertobat dan Tuhan mengampuni dosanya, kesuciannya kembali kepada kesucian roh yang latif, yang suci dan dekat dengan Tuhan. Manusia yang rohnya kembali ke taraf amr Tuhan akan memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat. Manusia yang memiliki roh yang demikian mampu mengkamilkan batin syariat dengan zahir syariat atau antara iman dengan amal. Bani Adam mestinya mengikuti langkah tua mereka dengan bertaubat agar mereka juga bisa kembali ke Tuhan dan layak dipakaikan mahkota khalifah di bumi.
No comments:
Post a Comment