Manusia terdiri dari dua jenis anasir yaitu tubuh zahir dan hati seni. Gabungan anasir lahir yang kasar dengan anasir rohani yang seni membuat manusia bisa berfungsi sebagai cermin yang membalikkan wajah yang memandang kepadanya. Tubuh kasar umpama muka cermin yang gelap di sebelah belakang dan rohani pula umpama muka cermin yang terang di depan. Susunan manusia yang demikian menyebabkan manusia bisa menerima suluhan cahaya Ilahi. Kemampuan ini disebut mengenal Tuhan melalui mata hati. Makhluk yang memiliki satu jenis badan saja tidak memiliki kemampuan yang demikian. Malaikat yang hanya memiliki badan yang terang dan hewan yang hanya memiliki badan yang kasar tidak bisa berfungsi sebagaimana manusia. Malaikat hanya mengenal Tuhan dalam satu aspek saja yaitu aspek tanzih. Hewan pula tidak mengenal Tuhan. Hanya manusia yang bisa mengenal Tuhan dalam aspek tanzih dan tasybih, yaitu Tuhan yang tidak serupa dengan sesuatu dan Dia yang memperkenalkan Diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya.
Sifat alami manusia yang mampu menerima suluhan cahaya Ilahi itu tertutup karena manusia hidup di dalam dunia. Dunia menjadi anasir yang merusak gabungan badan yang gelap dengan rohani yang cerah. Di dunia ini ada satu jenis makhluk yang diciptakan dari cahaya api, disebut setan berbangsa jin. Cahaya api setan ini bisa menyelinap masuk ke dalam tubuh manusia yang gelap dan menjadikannya transparan, menyebabkan suluhan yang datang dari alam gaib tidak melekat pada cermin hati. Peringatan yang di sampaikan oleh nabi-nabi tidak berbekas pada hati. Sekalipun nabi-nabi memperlihatkan mukjizat namun hati tetap tidak dapat melihat kebenarannya. Beginilah yang terjadi pada manusia yang hidup di dalam dunia dan diganggu oleh cahaya api setan. Badan cahaya api setan menjadi tembok menghalangi cahaya kebenaran dari masuk ke dalam hati. Ketika cahaya kebenaran tidak melekat pada hati maka hati tidak mengenal apakah yang benar. Hati yang sudah jahil itu menjadi kain putih yang menerima apa saja yang ditayangkan oleh setan. Setan mengadakan berbagai gambaran dan dihantarkannya ke hati. Hati mengira bentuk yang dikirim oleh setan itulah kebenaran. Hasilnya muncullah penjelmaan mengambil alih tempat kebenaran. Penjelmaan gubahan setan itulah yang diterima oleh manusia sebagai yang benar. Manusia yang di dalam kondisi sedemikian beramal menurut gubahan setan tetapi mengira mereka berada di atas jalan yang lurus. Lahirlah keyakinan yang dibangun di atas dasar yang sesat. Ada manusia menyembah batu dengan mengira itulah jalan yang benar. Ada manusia membunuh diri dengan keyakinan mereka mati syahid. Praktek sesat telah menjadi kepercayaan yang suci lantaran mereka diperdaya oleh setan.
No comments:
Post a Comment