Sesudah itu Adam terima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia ampunkannya karena sesungguhnya Allah itu Pengampun dan Penyayang. Kami berkata: "Pergilah kamu sekalian dari (surga) itu, kemudian jika datang petunjuk (agama) dari-Ku dan siapa yang ikut petunjuk itu tidak ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka berdukacita". ( Ayat 37 & 38: Surah al-Baqarah)
Hai Bani Adam! Sesungguhnya Kami telah turunkan pada kamu pakaian untuk menutup kemaluan kamu dan pakaian perhiasan dan juga pakaian takwa, ini lebih baik. Yang demikian itu adalah tanda-tanda (karunia) Allah agar kamu ingat. (Ayat 26: Surah al-A'raaf)
Nabi Adam as hanya dipakaikan dengan syariat ketika beliau as masuk ke dalam dunia. Beliau as tidak dibebankan dengan syariat sewaktu beliau as berada di dalam surga. Syariat menjadi pakaian kebal yang dengannya keturunan Adam as bisa selamat dari fitnah dan tipu daya dunia. Dunia adalah umpama racun dan syariat adalah penawarnya. Siapa yang masuk ke dalam dunia tanpa memakai syariat akan ditelan oleh dunia dan diseret ke alam setan.
Syariat adalah peraturan atau sistem yang sekolah disusun oleh Allah untuk dipatuhi oleh manusia dalam mengadakan hubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan makhluk lain dalam alam maya ini. Syariat sampai kepada umat manusia melalui manusia pilihan Tuhan yang berkedudukan sebagai nabi-nabi. Nabi-nabi bertanggung jawab menerima, memahami, menerapkan dan menyebarkan syariat yang diturunkan oleh Allah Dasar syariat adalah taat kepada Allah dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Peraturan yang ada dalam syariat yang dibawa oleh seorang Nabi harus ada perbedaan dengan peraturan yang ada dalam syariat yang dibawa oleh Nabi yang lain. Meskipun ada perubahan pada peraturan syariat tetapi klaim mentaati syariat tidak berubah.
No comments:
Post a Comment