Wednesday, 13 March 2013

Adam as adalah manusia lahir satu 'bersanding' dengan manusia rohani. Tugas Adam as adalah meramaikan manusia-manusia lahir karena banyak manusia-manusia rohani mau menyatakan diri mereka. Adam as diciptakan dari anasir tanah yang asli.


Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (Ayat 71: Surah Saad)
Ciptaan pertama yang dari tanah itu diberikan kemampuan untuk melahirkan keturunan. Keturunan Adam as bereproduksi melalui percantuman unsur tua dengan unsur ibu. Kedua unsur tersebut menyatu di dalam perut ibu dalam suasana yang dikelola oleh Tuhan yang dinamakan 'rahim'. Rahim ini dinisbahkan kepada nama Tuhan ar-Rahim, Yang Pengasih dan Penyayang. Cantuman unsur ibu dengan unsur tua, setelah melalui beberapa proses, akhirnya membentuk satu bentuk eksistensi yang bernama manusia lahir. Ketika manusia lahir sudah berumur di antara 120 sampai 145 hari, manusia lahir yang di dalam perut ibu itu 'dinikahkan' dengan manusia rohani oleh urusan Tuhan yang bernama ar-Rahim itu. Bila menjangkau usia sembilan bulan sepuluh hari, manusia yang sudah mengikat unsur lahir dengan unsur rohani dan telah dicelup di dalam pabrik pencelupan ar-Rahim, melunsur keluar dari alam konten ibu ke alam dunia. Manusia masuk ke dunia, setelah menerima pencelupan dari ar-Rahim, membawa bekal sesuatu yang sangat murni, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah saw yang artinya: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah".

Percantuman dengan manusia lahir, terikat dengan darah, daging dan tubuh seluruhnya, diselimuti pula oleh hijab yang tebal, yaitu dunia, menyebabkan manusia rohani lupa pada asal usulnya dan lupa kepada ikrar yang telah dibuatnya dengan Tuhan. Pengetahuannya tentang Tuhan juga tertutup. Mereka lupa pada jalan kembali ke tempat asal mereka. Meskipun lupa tetapi benih fitrah masih tersembunyi di dalam 'bumi'nya. Tuhan Yang Maha Penyayang, Maha Pengampun mengirimkan Kitab-kitab Suci dan Rasul-rasul untuk 'menyiramkan' fitrah suci itu agar ia tumbuh dan keluar dari bumi yang gelap gulita untuk menyaksikan kebenaran yang sudah ada dengan.

Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan ayat-ayat Kami: "Bahwa engkau keluarkan kaum engkau dari kegelapan kepada terang benderang, dan ingatlah mereka dengan hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah tanda-tanda untuk tiap-tiap orang yang sabar dan bersyukur. (Ayat 5: Surah Ibrahim)
Rasul-rasul memberi peringatan kepada manusia rohani pada hari-hari Allah, yaitu suasana asal mereka yang mengenal Tuhan dan mengabdi kepada Tuhan, disaksikan oleh ikrar mereka sendiri.

Katakanlah: "Inilah jalanku, yang aku dan orang-orang yang mengikuti daku seru (manusia) kepada Allah dengan basirah (pandangan yang jelas). Dan Maha Suci Allah! Dan bukanlah aku ini termasuk orang musyrik ". (Ayat 108: Surah Yusuf)

No comments:

Post a Comment