Saturday, 23 March 2013

Ulama zaman dahulu suka memperingatkan umat manusia untuk menghindarkan diri dari melakukan dosa demi kesejahteraan manusia sendiri. Banyak dari ulama hari ini segan mau berbicara tentang dosa, takut dianggap kolot. malah berbicara dosa sambil di pakai lelucon, agar lucu, seakan masuk neraka itu hanya permainan semata, sehingga orang umum pun kemudian dalam hati menjadikan dosa itu sesuatu yang ringan, sebab para da'inya sudah membuatnya menjadi lelucon, sebab efek dosa itu bukan saja pada nanti di neraka tapi juga berimbas pada masa sekarang, mempunyai efek lahir juga efek bathin pada perjalanan manusia, Orang hari ini tidak tahu tentang dosa tetapi sangat mengerti tentang kemudaratan pada tubuh. Hal dosa harus diurai secara ilmiah terlebih dahulu untuk mengetahui kemudaratannya. Apakah kemudaratan arak? Apakah kemudaratan memakan daging babi? Apakah kemudaratan tidak shalat? Apakah kemudaratan tidak berpuasa? Semuanya harus dimasukkan ke dalam 'tabung' terlebih dahulu sebelum disahkan sebagai dosa. Manusia mengambil alih tugas menentukan sesuatu itu berdosa atau tidak.

Muslim memainkan peran yang penting di dalam dunia. Mereka berfungsi sebagai penyeimbang bagi ketidak-stabilan yang terjadi pada dunia. Kaum Muslimin berperan membatasi bencana yang mengancam akibat dosa-dosa manusia. Kaum Muslimin memiliki kemampuan yang tinggi karena mereka berpegang kepada syariat yang benar yang mengajar mereka ibadat tobat dan memperkenalkan mereka kepada Tuhan Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Air taubat yang mengalir dari kaum Muslimin mendinginkan api neraka dunia yang keluar dari dosa-dosa manusia. Taubat merupakan karunia Tuhan yang besar kepada orang-orang yang beriman demi keuntungan mereka sendiri dan seluruh umat. Ibadat tobat harus disebarkan seluas-luasnya demi kesejahteraan hidup di dunia dan juga di akhirat. Kaum Muslimin harus memandang serius ke ibadat tobat sebagaimana kesungguhan mereka dalam ibadah shalat dan lain-lain. Mereka harus benar di dalam tobat sebagaimana benarnya hati mereka menghadap Tuhan di dalam shalat.

No comments:

Post a Comment