Sunday, 3 March 2013

Sufi memperoleh informasi melalui kasyaf. Terkadang kasyaf terjadi pada sufi dalam bentuk ibarat atau pembukaan secara umum tanpa rincian. Kasyaf yang demikian perlu ditafsirkan. Biasa terjadi interpretasi yang dibuat oleh sufi itu tidak sesuai gambaran atau ibarat yang dibukakan kepadanya Kapan sufi menerima berita secara umum maka tafsiran secara umum juga yang diberikannya. Informasi yang diperoleh secara umum, tanpa rincian, tidak dapat menceritakan sesuatu dengan tepat. Sufi juga mungkin mendapatkan informasi tentang sesuatu kejadian dan informasi tersebut datangnya dari sumber takdir yang akan berubah, sedangkan perubahan yang akan terjadi tidak dibukakan kepadanya. Allah swt berfirman:

Apa saja ayat yang Kami mansukhkan (batalkan) atau yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik darinya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (Ayat 106: Surah al-Baqarah)
Ayat di atas memberitahukan tentang takdir yang di dalam perbatasan yang bisa berubah dengan kehendak dan perintah Allah

Untuk mereka saja kebahagiaan yang menggembirakan di dunia dan di akhirat; tidak ada (atas) perubahan pada kalimat (janji-janji) Allah; yang demikian itulah kesuksesan yang besar. (Ayat 64: Surah Yunus)
Ayat di atas ini pula memberitahukan tentang daerah takdir yang tidak akan berubah karena Allah telah menetapkannya. Kasyaf seorang sufi mungkin hanya sampai ke daerah takdir yang mungkin berubah, tidak sampai ke daerah takdir yang tetap. Dengan demikian apa yang disaksikannya mungkin terjadi dan mungkin juga tidak terjadi.

Perlu juga diketahui bahwa seseorang sufi melalui peningkatan spiritual secara sedikit demi sedikit, bukan sekaligus. Suasana kerohanian atau makam mempengaruhi pemahaman dan pegangan sufi. Seorang sufi bisa mengeluarkan beberapa pendapat yang berbeda mengenai hal yang sama. Pendapatnya di awal perjalanan, pertengahan dan di akhir perjalanan mungkin bertentangan antara satu sama lain. Pendapatnya yang paling benar adalah pendapat yang diberikannya setelah dia kembali ke kesadaran penuh dan berkamil dengan syariat sepenuhnya.

No comments:

Post a Comment