Suasana Hadrat Ilahi yang dirasakan atau dialami berbeda dari seorang manusia dengan manusia yang lain dan juga pada satu tempat dengan tempat yang lain. Tuhan sendiri menentukan tempat-tempat yang kehadiran-Nya bisa dirasakan lebih kuat dari tempat-tempat yang lain. Pada muka bumi ini tempat yang ditentukan oleh Tuhan sebagai tempat yang paling kuat menerima Hadrat-Nya adalah di Baitullah, Tanah Haram Makkah. Orang yang sudah mengunjungi semua tempat di atas muka bumi akan menemukan tidak ada tempat untuk merasakan kehadiran Allah melebihi apa yang dirasakan pada sisi Kaabatullah. Selain Makkah tempat-tempat yang bisa dirasakan kehadiran Tuhan yang kuat adalah Madinah, Baitul Maqdis, Madyan, Bukit Thursina dan Baitulehem. Rasa kehadiran Tuhan di tempat-tempat yang lain berlebih kurang menurut penilaian yang ditentukan oleh Allah dan tergantung pada hati seseorang insan.
Karena pada sisi Ka'bah insan dapat merasakan kehadiran Tuhan secara maksimal, maka Ka'bah menjadi Kiblat manusia menyembah Allah Meskipun kehadiran Tuhan di sana begitu kuat namun Tuhan bukan berada dalam Ka'bah dan bukanlah Ka'bah itu Tuhan. Ketika berdiri pada shalat menghadap ke Ka'bah bukan berarti Ka'bah yang disembah atau Ka'bah dijadikan misal Tuhan. Dada menghadap Ka'bah tetapi hati menghadap Allah, Tuhan kepada manusia, hati manusia dan Ka'bah. Walau di mana pun berdiri menghadap Ka'bah hati menghayati suasana Hadrat Ilahi yang sekuat di Ka'bah.
No comments:
Post a Comment