Semua bakat-bakat fitrah harus menjadi Muslim. Akal pikiran menjadi Muslim, ilham menjadi Muslim dan kasyaf menjadi Muslim. Bila semua bakat itu sudah menjadi Muslim, akan bercahayalah Roh Islam seseorang itu. Roh Islam akan hanya mengeluarkan yang Muslim, tidak ada kontradiksi dengan Islam. Roh Islam yang paling sempurna adalah Roh Nabi Muhammad Jibril as membacakan wahyu dan Roh Islam Nabi Muhammad saw menafsirkannya. Apa yang beliau tafsirkan sesuai apa yang wahyu maksudkan, tanpa sedikitpun kontradiksi. Jika mau melihat al-Quran dalam rupa manusia, maka Nabi Muhammad saw adalah 'al-Quran' yang hidup, berbicara dan bergerak dalam daerah kehidupan manusia. Selain Nabi Muhammad saw derajat persamaan dengan wahyu itu bertingkat-tingkat menurut derajat akal, ilham dan kasyaf masing-masing.
Pikiran, ilham dan kasyaf sufi bukanlah satu sumber ilmu yang menyamai wahyu atau pun bebas dari wahyu. Bakat-bakat tersebut hanyalah alat untuk menafsirkan wahyu yang disampaikan oleh Rasulullah saw tentang sesuatu hal yang diimani. Bakat-bakat tersebut meskipun bisa digunakan sebagai alat untuk menerjemahkan wahyu tetapi ia bukanlah secara sempurna. Ia berkedudukan seperti ijtihad para mujtahid yang mungkin benar dan mungkin salah. Dalam konstruksi hukum dan fatwa yang mengenai masyarakat, posisi ijtihad anggota mujtahid lebih kuat dari ilham dan kasyaf sufi.
No comments:
Post a Comment