Tuhan tidak membutuhkan sifat-sifat dan nilai-nilai tambahan untuk kesempurnaan-Nya tetapi makhluk membutuhkan, membutuhkan dan tergantung pada bidang ada, bidang ketuhanan dan sifat-sifat ketuhanan untuk menumpang keberadaan mereka. Medan di sini bukan berarti ruang. Tidak bisa dikatakan di samping ruang yang diisi oleh keberadaan makhluk ada ruang yang menempatkan keberadaan sifat-sifat ketuhanan. Sifat ketuhanan atau pun urusan Tuhan tidak membutuhkan ruang. Misalnya, sifat Ilmu dan keberadaan dalam Ilmu tidak membutuhkan ruang untuk ada. Makhluk membutuhkan katalis, pendukung, hijab atau bidang ada yang bersifat ketuhanan untuk memelihara keberadaan makhluk itu agar menjadi benar, nyata, ada kesinambungan dan stabil. Sifat ketuhanan juga dibutuhkan makhluk untuk melindungi mereka dari tajalli Allah swt Jika makhluk menerima tajalli Allah makhluk akan hancur dan lenyap. Sifat-sifat ketuhanan menjadi hijab yang kokoh melindungi keberadaan makhluk dan menyelamatkan mereka. Keberadaan yang tidak ada hijab melindunginya adalah keberadaan ciptaan tukang sulap. Ciptaan tukang sulap tidak stabil, tidak benar dan tidak bertahan keberadaannya. Ciptaan Tuhan yang dihijabkan oleh sifat-sifat ketuhanan bersifat stabil, benar dan kekal keberadaannya sampai ke akhirat. Hijab ketuhanan yang memegang keberadaan makhluk, yang ada hubungan dengan makhluk, itulah sifat-sifat Tuhan yang Dia izinkan dinisbahkan kepada-Nya. Sifat-sifat-Nya yang tidak bisa dikatakan adalah sifat-Nya Yang Hakiki. Aspek Tuhan yang bisa dianggap dan dikatakan dinamakan tasybih dan yang tidak bisa dikatakan dinamakan tanzih. "Tidak ada sesuatu menyamai-Nya" adalah aspek tanzih. "Dan Dia Mendengar dan Melihat" adalah aspek tasybih. Makrifat yang sempurna adalah yang mengenal Tuhan dalam aspek tasybih dan tanzih sekaligus.
No comments:
Post a Comment