Tauhid af'al, tauhid asma', tauhid sifat dan tauhid zat bukanlah ajaran yang terdapat dalam Risalat yang dibawa oleh Rasulullah saw tetapi ia adalah pengalaman spiritual yang terjadi dalam kewalian sufi. Pengalaman yang demikian hanya untuk sufi yang mengalaminya sementara masyarakat wajib berpegang kepada Risalat Rasulullah saw Orang yang sengaja berpegang pada paham sufi yang dalam mabuk, yang melanggar syariat, hukumnya adalah kafir. Orang sengaja menyengutukan perbuatannya dan dirinya dengan perbuatan Tuhan dan Zat Tuhan sama keadaannya dengan orang Nasrani yang menyengutukan al-Masih dengan Tuhan. Al-Quran mengecam perbuatan kaum Nasrani itu dan perbuatan demikian dianggap perbuatan kaum musyrikin.
Risalat Rasulullah saw mengakui keberadaan fitrah manusia. Dalam fitrah itu ada nilai-nilai baik dan buruk, cantik dan jelek, sempurna dan cacat dan lain-lain. Tuhan karuniakan kepada seseorang manusia itu kediriannya sendiri untuk eksis sebagai satu individu, tidak perlu berebut pada satu wujud seperti Adam atau Muhammad. Tuhan ciptakan untuk manusia kemampuan memilih, pikiran, tindakan dan perasaan. Tuhan adalah pencipta bukan yang dikuasai oleh ciptaan-Nya. Kepercayaan manusia bukan kepercayaan Tuhan. Perasaan manusia bukan perasaan Tuhan. Tindakan manusia bukan tindakan Tuhan. Tuhan tidak dikongkong oleh kepercayaan, perasaan dan tindakan manusia. Manusia yang merasa bahagia dan manusia juga yang merasakan kecelakaan. Tidak ada jalan buat manusia untuk mempersekutukan apa yang ada dengannya dengan Tuhan.
No comments:
Post a Comment