Wednesday, 6 March 2013

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Ayat 3: Surat al-Hadiid)
Yang Awal, Yang Akhir, Yang lahir dan batin adalah Yang Sama, Yang Esa. Tidak ada perbedaan dan perpisahan di antara Kudrat (kekuasaan)-Nya dengan Iradat (kehendak)-Nya. Yang Menghidupkan adalah Esa dengan Yang Mematikan. Bila dua sifat yang pada logika dipandang bertentangan sudah berada dalam suasana harmonis, yaitu suasana as-Salam (Yang mensejahterakan), sesungguhnya seseorang itu telah menyaksikan Yang Hakiki, yang tidak bertentangan Awal-Nya dengan Akhir-Nya dan Zahir-Nya dengan Batin-Nya . Pandangan yang demikian dikatakan melihat Allah pada setiap waktu, ruang dan kondisi. Inilah sifat orang yang benar-benar mengenal Tuhan.

Sifat Tuhan seperti ini Zat-Nya, adalah unik, tidak bisa dihurai atau dipecahkan. Sifat Tuhan adalah sifat keesaan di mana semua sifat-Nya berkamil dalam keesaan, tidak berpisah dan tidak berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan pada sifat dibuat secara ilmiah bukan kondisi yang sebenarnya. Secara ilmiah disebutkan sifat Wujud, Hidup, Melihat dan sebagainya. Meskipun dipandang satu-satu namun keunikan sifat tersebut tetap ada. Keunikan tersebut disebut juga kemutlakan. Ilmu Tuhan dikatakan Ilmu yang Mutlak. Ilmu Mutlak tidak mampu diuraikan. Dalamnya berkumpul pengetahuan dari awal hingga akhir. Ini berarti Tuhan mengetahui tentang alam ini dari sebelum adanya hingga tanpa kesudahan. Tuhan mengetahui dari azali hingga abadi dan pengetahuan tersebut adalah pengetahuan secara keesaan, yaitu tatkala mengetahui yang azali itu jugalah Dia mengetahui yang abadi. Tidak ada ruang atau jarak waktu pada pengetahuan-Nya sekalipun pengetahuan itu tentang hal yang melalui ruang, waktu dan zaman. Pada sisi Tuhan, kemarin, hari ini dan esok adalah yang sama. Tidak ada waktu, ruang dan jarak pada sisi-Nya.

No comments:

Post a Comment