Salik yang berhasrat memperolehi hasil yang baik perlu menjaga sopan santun semasa bersuluk. Perlu yang perlu dijaga adalah:
a) mengikhlaskan hati kepada Allah s.w.t dan melakukan ibadat semata-mata kerana Allah s.w.t bukan kerana menghendaki kasyaf dan keramat, atau punya kelebihan apapun yang khorikul adat, di luar kebiasaan.
b) Amal ibadat yang dilakukan hendaklah sesuai dengan peraturan yang ditentukan oleh syariat, tidak boleh mengubahnya sehingga bercanggah dan bersebrangan dengan syariat.
c) Salik perlu melepaskan ilmu-ilmu yang boleh melalaikannya dan boleh menarik cita-citanya kepada yang selain Allah s.w.t. Ilmu-ilmu seperti ilmu kebal, ilmu pengasih, ilmu menarik harta dari bumi, ilmu yang berkait dengan khadam dan yang seumpamanya hendaklah dilepaskan kerana ilmu yang demikian menutup mata hati, dan menjauhkan tujuan kemurnian ibadah, yakin saja kalau Allah akan memberikan hal terbaik dan pemberian Allah lah yang akan menjamin kebahagiaan dunia akherat kita. dan sebaiknya juga melupakan semua ilmu dan amalan sebelumnya yang pernah di pelajari, sebab hanya akan menjadikan hijab penghalang pencapaian salik pada tujuan.
d) Ketika menjalani amalan suluk fikiran hendaklah dibebaskan daripada memikirkan dan mengangankan sesuatu yang di dalam dunia. juga memndawamkan laku taubat mandi taubat di setiap malam, agar diri cepat terbersihkan dari dosa dosa yang menjadi bopeng bopeng hati sehingga nur ilham tertahan masuk ke hati karena hati di penuhi titik titik asar dari efek perbuatan dosa yang di sengaja atau tak di sengaja.
e) Hati hendaklah dipisahkan daripada sifat-sifat yang keji, seperti sifat haiwan, syaitan dan dorongan hawa nafsu. makanya salik seharusnya menjalankan laku puasa yang di berikan gurunya untuk di jalankan, sehingga amalan yang di jalankan tertata dan terwaktu waktu, terprogram, sehingga tak ada kebingungan ketika menjalankan.
f) Memenuhkan masa bersuluk dengan kegiatan yang mengingatkan hati kepada Allah s.w.t. dengan mendawamkan dzikir siang malam, dan setiap ada waktu luang, dengan dzikir yang di berikan oleh guru, yang sesuai petunjuk guru salik, yang amaliyah dzikir itu ada sanad yang menyambung pada nabi SAW, sanad ijazah yang tak terputus dari guru ke guru, amalan itu seperti terjaga dalam sebuah paralon yang mengalir sampai kepada salik,
g) Selalu menjaga apa yang menjadi pesan dari guru yang membimbingnya, karena jika tidak mentaati maka seperti orang yang mengambil air pancuran tapi menampung air yang tertuang dengan jarak yang jauh, maka banyak tahun yang di lewati hanya akan memperoleh air yang sedikit.
h) Untuk mendukung cepatnya tercapai tujuan dan menepaki tangga tangga perjalanan, dan cepatnya proses suluk maka sebaiknya si salik mengusahakan pendorong bagi amaliyah dzikirnya dengan melakukan amal perbuatan yang mendukung amaliyahnya, seperti membangun majlis yang ada hubungan dengan amaliyah yang di jalani, seperti seorang penjual pakaian yang sukses, maka harus membangun pabrik pakaian, agar pakaian yang di jual banyak omsetnya, dan laba yang di peroleh cepat banyak, sama juga pelaku suluk yang membangun amaliyah mendawamkan dzikir dan laku ibadah, maka kalau ingin cepat memetik hasil maksimal, harus ikut menyumbangkan dana dan tenaganya untuk pembangunan tempat dzikir yang berhubungan dengan amaliyah yang di jalani, sebagaimana pembuat pakaian membangun pabrik pakaian yang punya banyak tukang jahit dan pekerja yang mendorong terbuatnya pakaian dan terjual di pasaran, ahli suluk juga embangun pabrik yang bernama majlis, di mana di situ banyak orang dzikir nantinya sama saja seperti pekerja bagi salik, setiap ada orang yang menjalankan laku di majlis itu si salik akan mendapat bagian pendapatan amal ibadah yang mendukung pencapaian maksimal dari laku suluk yang di jalani si salik.
No comments:
Post a Comment