Monday, 29 April 2013

Jika diberi seseorang amaliyah dzikir atau amaliyah keilmuan dengan pengamalan lelaku, sebaiknya diteliti dahulu, sanad amalan tersebut, apakah sudah jaminan amalan tersebut bersanad pada nabi atau tidak, sebab walau yang memberi amalan itu mengatakan amalan itu gunanya ini dan itu, jika tak bersambung sanad kepada nabi, maka amalan itu hanya akan menyengsarakan diri sendiri kedepannya, bisa saja setelah mengamalkan diri tak disadari telah menjerumuskan diri pribadi pada kesyirikan, atau kesusahan hidup, susah rizqi, dikuasai jin, dan nantinya diri akan sengsara dikuasai jin dan mengalami keadaan dimana diri tak bisa mengendalikan anggota badan lahir dan bathin,

Mengamalkan sesuatu itu jangan karena menemukan sesuatu, misal pas dzikir lantas melihat cahaya, wong melihat cahaya kan ndak aneh, hp saja bisa keluar cahayanya, kalau pengen lihat cahaya ndak perlu wirid, cukup beli lampu sebanyaknya dan dipasang berkerlap kerlip, ndak usah repot repot wirid, sebab wirid itu bukan untuk mencari cahaya.

Juga kenapa lantas takjub dan heran, waktu wirid kok kemudian di dalam mimpi ditemui orang berjubah, apa anehnya? kalau ditemui orang berjubah, kenapa ndak beli jubah saja lantas dikasihkan teman, dan suruh temannya menemui, malah lebih real dan bisa diajak salaman, kalau kurang jenggot panjang, ya sekalian diberi jenggot panjang, jika kita pengen yang ketemunya dalam mimpi jenggotan panjang, jadi menjalankan amaliyah itu jangan tertipu oleh pengalaman cahaya atau ketemu orang berjubah dalam mimpi, jika harapannya seperti itu ya bikin saja lebih real dan nyata, artinya pengalaman kita dalam dzikir dan menjalankan lelaku itu lebih berbentuk nyata, misal dapat uang, ya jangan dapatnya berkarung karung tapi dalam mimpi, mending dapat ndak usah berkarung karung, cukup setengah karung tapi nyata, jadi dimaksudkan nilai suatu dzikir itu sudah terjadi dalam kenyataan misal digaji Allah ya digaji beneran, misal diijabah Alloh ya diijabah beneran, itu maksud saya mengajak menjalankan amaliyah yang ku berikan, bukan sekedar teori tapi kenyataan.

No comments:

Post a Comment