kadang manusia di beri cobaan dan ujian yang seakan seperti rantai yang tak putus, sambung menyambung datang bak gulungan ombak menerpa pantai, dan datangnya tak menunggu diri siap dulu dan kuat dulu menghadapi,
kuat lemahnya diri dalam mengahdapi tes ujian oleh Allah sebenar telah di atur rapi oleh Allah, dan sebenarnya juga tidak melampaoi batas kesanggupan, tapi kemudian masa lalu keteguhan hati dan kejadian yang melingkupi seorang hamba, dari perbuatan dosa dan kesalahan itu akan membuat seseorang menjadi lemah, seperti pemain sepak bola yang jarang main dan sibuk makan makannan yang menjadi kesalahannya sehingga perutnya gendut, sebenar lapangan bola ya luasnya segitu gitu saja, tapi ketika perut telah gendut, dan banyak mengkonsumsi rokok dan minuman keras lantas lapangan yang sama menjadi sulit di lewati dengan berlari. nafas mudah ngos ngosan, jadi bukan salah peraturan bola atas lapangan makin lebar, tapi diri sendiri yang menganiaya diri sehingga tak kuat menghadapi tes yang sederhana,
dan perlu di ingat setiap manusia pasti akan di beri tes ujian, ketika Allah mengehendaki seseorang itu makin dekat, maka seseorang itu tetap akan di seret mendekat di seret dengan kasar, atau di seret dengan halus, kita yang menentukan ujian kita atau ujian di tentukan oleh Allah dengan ujian yang kasar ketika kita tdk menjalankan ujian secara halus lewat pendekatan diri denggan berbagai laku ibadah.
No comments:
Post a Comment