Anggota suffah merupakan satu kelompok sahabat Rasulullah saw yang mereka dikatakan dimulainya aliran sufi atau tasawuf. Mereka dikenal sebagai kaum miskin yang menumpang tinggal di balkon masjid Rasulullah saw di Madinah. Pengeluaran mereka ditanggung oleh masyarakat. Mereka terdiri dari golongan yang tidak memiliki apa-apa, lemah dan tidak keterampilan dalam urusan kehidupan harian. Meskipun kondisi anggota suffah yang demikian kaum Muslimin tidak menganggapkan mereka sebagai beban. Muslim yang berkemampuan dengan ikhlas hati memberi bantuan kepada kaum yang lemah itu.
Bila perkembangan Islam telah pesat ternyata peran anggota suffah sangat penting. Tindakan Rasulullah saw menyediakan tempat di balkon masjid beliau untuk satu kelompok yang menjadi anggota masjid merupakan tindakan yang sangat berhikmah. Anggota suffah yang juga anggota masjid Rasulullah saw merupakan kelompok yang paling dekat dengan beliau Mereka yang pertama kali mendengar pengajaran Rasulullah saw Mereka selalu hadir di dalam majelis beliau Mereka mempelajari al-Qur'an secara langsung dari Rasulullah saw Peran mereka adalah umpama kutubkhanah yang menyimpan segala macam pengajaran Nabi Muhammad saw Mereka hanya menceburi bidang saja dalam kehidupan ini, iaitulah bidang ilmu Rasulullah saw Dari kalangan mereka terdapat orang-orang yang sangat mendalam pengetahuan mereka tentang agama Islam. 'Khazanah ilmu agama' itulah yang berperan penting sebagai misionaris yang menyampaikan ajaran Islam kepada kaum Muslim yang tidak sempat hadir di dalam majelis Rasulullah saw dan juga kepada mereka yang baru memeluk agama Islam. Anggota suffah, anggota masjid Nabi saw atau ahli sufi pada zaman Rasulullah saw merupakan golongan yang bekerja di dalam bidang ilmu sepanjang masa. Mereka merupakan gedung ilmu dan juga penyebar ilmu. Al-Quran memberikan perhatian khusus kepada anggota suffah, anggota masjid Nabi saw, ahli sufi atau ahli ilmu itu. Allah mengakui kepentingan kontribusi mereka kepada perkembangan agama-Nya.
Untuk orang-orang faqir yang telah terikat pada jalan Allah, yang tidak sanggup lagi berusaha di bumi, disangka oleh orang-orang yang tidak tahu bahwa mereka adalah kelompok yang berada, dari sangat mereka menahan diri. Engkau dapat mengenal mereka dari merek mereka. Mereka tidak meminta-minta kepada manusia dengan memaksa-maksa. Maka apa pun harta yang kamu nafkahkan sesungguhnya Allah amat Tahu. (Ayat 273: Surah al-Baqarah)
Dan tidaklah (patut) orang-orang yang beriman itu juga (ke medan perang) semuanya. Tetapi alangkah baiknya keluar dari tiap-tiap golongan itu, di antara mereka satu kelompok; supaya mereka memberi ancaman kepada kaum mereka saat mereka kembali ke kaum mereka, agar mereka berhati-hati. (Ayat 122: Surah at-Taubah)
Anggota suffah atau ahli sufi pada zaman Rasulullah saw adalah orang yang tidak memiliki apa-apa dan tidak menundukkan apa-apa kecuali Allah dan Rasul-Nya. Mereka dikenal sebagai faqir yang terikat pada jalan Allah Jalan Allah bukan semata-mata berperang mengangkat senjata. Memelihara al-Quran dan al-Hadis ini merupakan jihad yang besar. Perkembangan Islam yang pesat membutuhkan tenaga yang khusus dalam bidang tersebut. Urusan memelihara ilmu agama sangat penting. Jika energi khusus itu disalurkan ke bidang pekerjaan harian maka urusan pemeliharaan ilmu agama akan terpengaruh, sedangkan ia sangatlah penting untuk perkembangan agama. Al-Quran menganjurkan agar sebagian dari umat Islam tidak keluar berperang. Jihad untuk golongan yang diizinkan tidak keluar ke medan perang itu adalah memperdalamkan dan mengembangkan ilmu agama. Tuhan telah memberikan garis pembagian tugas dalam pembangunan masyarakat dan perkembangan agama. Berperang mengangkat senjata dan berjuang mengembangkan ilmu agama sama-sama mendapat penghargaan dari Allah Rasulullah saw bersabda: " Manusia yang paling dekat dengan derajat Kenabian adalah ahli ilmu. Ahli ilmu menunjukkan kepada manusia apa yang dibawa oleh Rasul. Anggota jihad pula berjuang dengan pedang mereka membawa apa yang dibawa oleh Rasul ". Beliau juga bersabda: " Pada hari kiamat tinta ulama ditimbang dengan darah syuhada ".
No comments:
Post a Comment