Golongan orang yang dicari menempuh jalan yang berbeda dari orang yang mencari. Orang yang dicari tidak cenderung untuk menuntut ilmu atau beramal dengan tekun. Dia hidup selaku orang sipil tanpa kesungguhan bermujahadah. Tapi, Allah telah menentukan satu posisi kerohanian kepadanya, maka takdir akan menyeretnya sampai ke posisi yang telah ditentukan itu. Orang dalam golongan ini biasanya berhadapan dengan sesuatu peristiwa yang segera membawa perubahan pada hidupnya. Perubahan sikap dan perilaku terjadi secara mendadak. Kejadian yang menimpanya biasanya berbentuk tes yang memutuskan hubungannya dengan sesuatu yang menjadi penghalang di antaranya dengan Allah Jika dia seorang raja yang beban kerajaannya menyebabkan dia tidak mampu mendekati Allah, maka Allah mencabut kerajaan itu darinya. jika seorang pekerja, yang pekerjaannya itu membuatnya lupa pada Allah, Allah lalu membuat seorangitu di pecat dari pekerjaannya, jika dia seorang kaya raya, maka Allah meluluh lantakkan kekayaannya sampai miskin papa jika Terlepaslah dia dari beban tersebut dan pada saat yang sama muncul satu keinsafan di dalam hatinya yang membuatnya menyerahkan dirinya kepada Allah swt dengan sepenuh hatinya. Jika dia seorang hartawan takdir akan memupuskan hartanya sehingga dia tidak ada tempat bergantung kecuali Tuhan sendiri. Jika dia berkedudukan tinggi, takdir mencabut posisi tersebut dan ikut tercabut adalah kemuliaan yang dimilikinya, diganti pula dengan kehinaan sehingga dia tidak ada tempat untuk dituju lagi kecuali kepada Allah swt Orang dalam golongan ini dibatasi oleh takdir dari menerima bantuan dari makhluk sehingga mereka menyerah terhadap makhluk. Lalu mereka kembali dengan penuh kerendahan hati kepada Allah swt dan timbullah dalam hati mereka suasana penyerahan atau Aslim yang benar-benar terhadap Allah swt Penyerahan yang tidak mengharapkan apa-apa dari makhluk membuat mereka reda dengan apa saja takdir dan perbuatan Allah swt Suasana begini membuat mereka sampai dengan cepat ke halte pintu gerbang makrifat bahkan ilmu dan amal mereka masih sedikit. Orang yang berjalan dengan kendaraan bala bencana mampu sampai ke perhentian tersebut dalam waktu dua bulan sedangkan orang yang mencari mungkin sampai dalam waktu dua tahun.
Abu Hurairah ra menceritakan yang beliau ra mendengar Rasulullah saw bersabda yang maksudnya:
Allah berfirman: "Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman kemudian dia tidak mengeluh kepada pengunjung-pengunjungnya maka Aku lepaskan dia dari belenggu-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari sebelumnya dan dia bisa memperbaharui amalnya sebab yang lalu telah diampuni semua ".
Amal kebaikan dan ilmunya tidak mampu membawanya ke posisi spiritual yang telah ditentukan Allah, lalu Allah dengan rahmat-Nya menetapkan tes bala bencana yang menariknya dengan cepat ke posisi dekat dengan Allah SWT Dengan demikian tidak perlu dipertanyakan tentang praktek dan ilmu jika kondisi yang demikian terjadi pada seseorang hamba-Nya.
No comments:
Post a Comment