Jalan menuju perhentian Aslim yaitu ke pintu gerbang makrifat secara umumnya terbagi menjadi dua. Jalan pertama dinamakan jalan orang yang mencari dan jalan kedua dinamakan jalan orang yang dicari. Orang yang mencari akan melalui jalan di mana dia kuat melakukan mujahadah, berjuang melawan godaan hawa nafsu, kuat melakukan amal ibadah dan gemar menuntut ilmu. Nampaknya sibuk melaksanakan tuntutan syariat dan batinnya memperteguh iman. Dipelajarinya tarekat tasawuf, mengenal sifat-sifat yang tercela dan berusaha mengikiskannya dari dirinya. Kemudian diisikan dengan sifat-sifat yang terpuji. Dipelajarinya perjalanan nafsu dan melatihkan dirinya agar nafsunya menjadi bertambah suci hingga meningkat ke tingkat yang diridhai Allah swt Inilah orang yang diceritakan Allah swt dengan firman-Nya:
Dan orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh karena memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang membuat mereka bergembira serta mendapat kesenangan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah beserta orang-orang yang berbuat. (Ayat 69: Surah al-'Ankabut)
Wahai manusia! Sesungguhnya engkau selalu berpenat - (menjalankan keadaan hidupmu) dengan sedaya upayamu sampai (saat engkau) kembali kepada Tuhanmu, maka engkau tetap menemukan balasan apa yang telah engkau kerjakan (tertulis semuanya). (Ayat 6: Surah al-Insyiqaaq)
Orang yang bermujahadah pada jalan Allah dengan cara menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dituntut, memperbanyak ibadah, berzikir, menyucikan hati, maka Allah menunjukkan jalan dengan memberikan taufik dan hidayat sehingga terbuka kepadanya suasana berserah diri kepada Allah swt tanpa ragu-ragu dan reda dengan perbuatan Allah swt Dia dibawa ke pintu gerbang makrifat dan hanya Allah saja yang menentukan apakah orang tadi akan dibawa ke Hadrat-Nya atau tidak, dikaruniai makrifat atau tidak.
No comments:
Post a Comment