Latihan spiritual yang disusun oleh Tuhan secara langsung atau yang diistilahkan sebagai tarekat ujian bala mempengaruhi yang lebih mendalam dan lebih cepat dalam meningkatkan kekuatan rohani, dibandingkan dengan latihan secara suluk dan lain-lain. Para sahabat Rasulullah saw yang melalui tarekat ujian bala tidak perlu memasuki tarekat yang ada suluk atau khalwat, tetapi mereka merupakan golongan yang paling teratas dalam daftar wali-wali Allah Latihan secara bersuluk dan berzikir adalah jalan biasa, sementara pembentukan spiritual secara tes bala bencana adalah jalan pintas yang cepat menyampaikan ke tujuan. Rahib dan ahli zikir mungkin mengambil waktu dua tahun untuk mencapai tingkat spiritual yang dicapai oleh anggota bala dalam waktu dua bulan.
Istilah tes membawa maksud yang sangat luas. Tes dapat didefinisikan sebagai stimulus atau pengaruh alam benda pada rohani manusia. Alam benda pada hakikatnya tidak memiliki kekuasaan dan kekuatan, tetapi percantumannya dengan alam rohani menyebabkan alam benda mampu mengeluarkan efek dan pengaruh. Dampak dan pengaruh alam benda itu tertuju kepada rohani, yaitu menarik rohani agar melupakan posisinya yang asli yang hanya tahu bertauhid. Maksud tes yang sebenarnya adalah tes keyakinan tauhid. Rohani yang berpegang kepada tauhid diuji apakah alam benda akan membuatnya melakukan syirik. Dalam hal ini bisa dikatakan keberadaan alam benda hanyalah daya yang merangsang untuk menguji rohani. Tes tersebut menjadi dalil apakah rohani mampu bertahan dalam tauhid dan sampai ke posisinya sebagai amr Tuhan atau pun jatuh ke dalam lembah syirik. Rohani yang dapat bertahan menerima tes alam benda akan mengasihi Tuhan dan merindukan-Nya. Rohani yang tewas di dalam tes itu akan memanjai syahwatnya dan meletakkan sepenuh perhatian kepada alam benda.
No comments:
Post a Comment