Allah ciptakan manusia sebagai hamba-Nya dan untuk-Nya. Sebab itu hati hamba cenderung untuk kembali kepada-Nya. Dia telah sediakan jalan kembali kepada-Nya. Itulah jalan yang lurus. Orang yang mengikuti jalan yang lurus bertindak sesuai dengan tujuan dia diciptakan dan citarasanya yang asli. Bila tujuan, tindakan dan citarasa bersepakat akan lahirlah kedamaian dalam hati. Kesejahteraan hati diperoleh pada jalan yang lurus. Jika seseorang hamba lari dari jalan yang lurus hatinya akan memberontak. Akibatnya dia tidak akan merasakan kedamaian. Dia akan merasakan kekosongan di dalam jiwa. Rasa kekosongan itu memindahkannya menemukan tetapi dia sendiri tidak tahu apa yang dicarinya. Ketidak-pastian yang menguasainya membuatnya mencari menurut sangkaan. Sangkaan tidak menemukannya dengan yang sebenarnya dicari. Bila pencarian terjadi di luar dari batas yang lurus yang ditemukan hanyalah bayangan. Bayangan tidak membawa kebahagiaan yang sejati. Harta kekayaan, pangkat kebesaran dan lain-lain yang digunakan untuk menemukan di luar dari batas jalan yang lurus hanya memberi keuntungan yang sia-sia. Hanya jalan yang lurus bisa membawa hamba kepada kebenaran yang dicari. Pada jalan yang lurus, harta dan pangkat akan mendatangkan berkah bagi dirinya dan memberi manfaat kepada makhluk Tuhan. Segala kepemilikan menjadi alat untuk mendapatkan ridha Allah, berbakti kepada-Nya dan membantu makhluk-Nya. Bila tindakan dilakukan sesuai dengan peraturan jalan yang lurus hati akan menjadi tenang dan sejahtera. Tidak ada lagi pemberontakan dan tidak lagi kekosongan.
Suka, duka, senang, susah, bahagia, celaka dan semuanya ditanggung oleh hati karena hati yang memerintah sekalian anggota dan hati yang membuat keputusan dan pilihan. Hati perlu diperkuat agar ia dapat membuat pilihan yang baik dan benar dan mengontrol anggotanya dari lari ke jalan yang tidak lurus. Kekuatan hati bisa ditingkatkan dengan praktek zikir. Hati harus dibenamkan ke dalam suasana zikir sebanyak mungkin. Kekuatan zikir hati menyata sebagai zikir anggota. Bila anggota sudah dikuasai oleh zikir ia tidak lagi keluar dari jalan yang lurus.
Tarekat kehidupan harian harus dilakukan dalam suasana hati yang mahal Allah yaitu zikir. Seseorang itu harus berzikir ketika berjalan, mengemudi, memasak, berbaring dan pada semua kondisi. Kepenatan bekerja harus diistirahatkan dengan zikir. Biar roh zikir menguasai semua aktivitas kehidupan. Berjalan ke ruang rapat dengan zikir, untuk memperoleh keberkahan pada semua keputusan yang akan dibuat nanti. Menunggu pesawat sampai dengan berzikir, naik pesawat dengan zikir dan turun dari pesawat ini dengan zikir. Jika seseorang itu dicabut nyawanya maka dia 'keluar' bersama ingatan kepada Allah
Selain melakukan zikir beserta kegiatan harian, zikir perlu juga dibuat secara khusus, terutama pada waktu malam, setelah segala kegiatan harian berakhir. Zikir secara khusus memfasilitasi zikir secara perbuatan dan perkataan dalam kehidupan harian.
Zikir mengubah suasana hati. Tarekat kehidupan harian mengubah spiritual tanpa mengubah kehidupan harian. Orang masih bisa bekerja, menjaga istri dan anak-anak serta melayani masyarakat. Bila tidak ada perubahan yang mendadak tidak ada pula kegoncangan yang menantang iman. Dunia dan kehidupannya menjadi tarekat. Takwa (memelihara batasan yang ditentukan Tuhan) menjadi suluk. Kata menjadi zikir, perbuatannya menjadi zikir dan perasaannya juga dzikir. Roh amal untuk tarekat kehidupan harian adalah ikhlas. Ketika seseorang sudah mencapai makam ikhlas dalam menjalani kehidupannya dengan mematuhi perintah Tuhan, sesungguhnya dia sudah memperoleh nikmat yang sangat besar. Dia sudah berhasil mengikuti kehidupan Rasulullah saw dan sahabat-sahabat beliau
No comments:
Post a Comment