Wednesday 15 May 2013

Coba bayangkan bagaimana jika seseorang itu andai pidato di lapangan berhari hari, tapi tak satupun orang mendengarkan, atau orang jualan es bertahun tahun tapi tak ada seorangpun membeli, maka sekalipun dia jualan es walau ndak kurang esnya, sebenarnya dia merugi, karena tak ada orang yang menikmati esnya,
Walau dia makin punya pengalaman dalam berjualan es dengan berbagai cara, tetap saja dia merugi, sebab umurnya bertambah, waktunya banyak yang terbuang, jadi sebenarnya keuntungan orang jualan es itu ada di kalau ada orang yang membeli dan menikmati es itu.

Sama jika kita beramal, kita beramal di tengah lapangan, sendirian, bertahun tahun, secara dilihat gak kurang amal kita, tapi sebenarnya merugi, karena tak ada yang mengikuti untuk ikut beramal ibadah, iya kalau amal kita diterima oleh Allah, kalau ndak diterima kan kita yang cuma buang buang waktu sebagaimana penjual es, maka ceritakan amalmu pada orang lain, fabini'mati robbika fakhaddist, apabila kamu mendapat nikmat dari Tuhanmu maka ceritakanlah,

kita akan menjawab, ah ndak nanti saya ujub, nah itulah namanya tipuan syaitan. lhoh kok bisa....? ya syaitan itu menipu dengan bayangan ujub, riak, agar kita tidak menuruti alqur'an, padahal orang itu mending ujub lantas amalnya ditiru orang lain, sama saja dia ujub tapi yang niru amalnya kok ada 20 orang, dia dapat bagian amal yang utuh dari 20 orang yang meniru.....bukankah itu amat menguntungkan?

Seperti orang yang jualan es, teriak teriak sekencengnya lantas banyak yang dengar lantas yang dengar itu beli esnya, itu lebih baik, dari pada orang yang jualan es sembunyi sembunyi, kemulan sarung, karena takut dibilang ujub... dan esnya sama sekali ndak ada yang beli.

No comments:

Post a Comment