Monday 27 May 2013

Penting bagi orang yang belum mencapai makam keteguhan hati untuk tidak mempedulikan apa yang terjadi di sekelilingnya karena dia belum dapat memisahkan dirinya dari sifat-sifat kemanusiaan. Dia masih melihat perbuatan makhluk. Campurtangannya dalam urusan makhluk menutup pandangan mata hatinya dari Tuhan. Kekeruhan dalam kehidupan dunia akan menggelapkan cahaya rohaninya. Lebih baik jika dia membenamkan dirinya ke dalam ibadat, nampaknya bersungguh-sungguh di dalam syariat dan batinnya teguh dengan iman. Ingatlah, dunia adalah putri iblis. Siapapun yang menikah dengan si puteri ini pasti si ayah akan sering mengunjunginya.

Sifat iblis adalah ingkar kepada kebenaran. Iblis adalah energi gelap. Kebenaran itu adalah cahaya. Dalam melakukan pekerjaan mencegah cahaya kegelapan iblis mengenderai kegelapan nafsu. Ketika kegelapan nafsu yang ditambahkan lagi dengan kegelapan iblis membalut hati maka hati tidak akan dapat menerima cahaya kebenaran. Balutan ini menutup mata hati dari menyaksikan al-Haq. Sifat iblis dan sifat nafsu menjadi energi yang bertindak menolak kebenaran yang ingin masuk ke dalam hati. Meskipun akal bisa mengakui kebenaran namun, tenaga sifat iblis akan mencegah argumen akal dari diterima oleh hati. Sebab itu orang yang mengakui kebenaran masih juga dapat melakukan hal yang berlawanan dengan pengakuannya itu. Energi iblis dan energi nafsu itulah yang membentuk energi ingkar (kufur atau menolak kebenaran). Tenaga kekufuran ini akan menawan hati semua orang, termasuk hati orang-orang Islam. Kehadiran energi ini dalam diri menyeret seseorang kepada perbuatan fasik, kemunafikan, kekafiran, kemusyrikan, maksiat dan segala hal yang dimurkai Allah swt.

Energi iblis yang mempengaruhi manusia itu bukan dalam ubudiyah saja, tapi dari sudut manapun, ketika takdir manusia itu masuk ke langit dunia, taqdir dalam hidup dan perjalanan hidupnya, maka iblis mendompleng dalam perjalanan taqdir itu, misal petani maka ibis membuat kegagalan dalam panen, menebar penyakit di tumbuhan, jika panen dalam diri manusia kemudian diisi dengan tidak bersyukur, juga jika lebih, maka iblis membisikkan pada tetangga untuk iri dengki, dan membisikkan juga agar pergi ke dukun santet dan menyantet orang yang di iri, juga iblis yang di tempat dukun siap bekerja sama, begitu sambung menyambung godaan iblis itu seperti tali temali yang saling berketerkaitan, tujuannya hanya satu agar semua orang bisa dia sesatkan.

dan tak ada benteng yang paling kukuh, dan perlindungan yang paling sempurna kecuali hanya perlindungan Allah.

No comments:

Post a Comment