Monday 13 May 2013

Ada pula orang yang membuat permintaan kepada-Nya, yaitu meminta agar dia didekatkan kepada-Nya. Dia merasa dirinya jauh dari Allah swt. Inilah orang yang mata hatinya tertutup, tidak dapat melihat bahwa Allah lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri, Allah selalu bersamanya walau di mana dia berada. Orang yang pola pikirnya masih terperangkap dengan pola pikir ego, seperti orang yang berpikir jalannya bis itu sama dengan jalannya dirinya, apa apa diukur dengan dirinya sendiri, juga pengukuran terhadap keberadaan Allah itu diukur dengan kekuatannya, seakan Allah itu butuh suatu proses sebagaimana manusia, itu menunjukkan pola pikirnya masih seperti pola pikir kanak kanak, yang menyifati Allah sebagaimana sifat mahluk yang terhalang, dan penuh dengan kesulitan, Bagaimana melihat Allah lebih dekat dari urat leher dan Allah selalu bersama walau di mana kita berada, tidak dapat dijelaskan. Ini bukanlah penglihatan mata tetapi penglihatan rasa atau penglihatan mata hati. Perhatikanlah, andainya kita cenderung meminta agar didekatkan kepada Allah swt itu tandanya mata hati kita masih kelabu, maka sucikanlah hati dengan shalat, berzikir dan ibadah-ibadah lainnya.

Ingat, Allah itu Allahu Akbar, maha besar jadi karena maha besar tidak ada yang lebih besar dari Allah, apapun selainNya, jadi tak mungkin sesuatu yang paling besar itu akan terhalang dengan sesuatu yang lebih kecil, jadi yang terhalang untuk mendekat dan melihat itu adalah diri kita sendiri, karena mata hati terklilipi jutaan keinginan nafsu, sehingga tidak bisa melihat kebesaran Allah, dan jutaan anugerahnya yang mengalir tiada henti.

Ada juga orang yang mengajukan permintaan dari-Nya. Orang ini mengakui bahwa Allah saja yang memiliki segalanya. Hanya Allah SWT yang berhak memberi apa yang dimiliki-Nya. Permintaan seperti ini menunjukkan kurang percayanya kepada Allah ar-Rahman, Maha Pemurah dan al-Karim, Yang Memberi tanpa diminta. Bukankah ketika kita di dalam kandungan ibu kita belum pandai meminta tetapi Allah telah memberikan yang sebaik-baiknya kepada kita. Allah SWT yang telah memberi ketika kita belum pandai meminta itu jugalah Tuhan kita sekarang ini dan sifat murah-Nya yang sekarang ini seperti yang dahulu itu juga. Ketika kita belum pandai meminta kita mempercayai-Nya sepenuh hati mengapa pula bila kita sudah pandai meminta kita menjadi ragu-ragu terhadap kemurahan-Nya. Perhatikanlah, jika kita masih meminta-minta itu tandanya belum bulat penyerahan kita kepada-Nya. Penting bagi orang yang melatihkan dirinya untuk dipersiapkan menemui Tuhan membulatkan penyerahan kepada-Nya tanpa keraguan sedikit pun.

Seharusnya manusa itu kalau ingin dekat dan selalu mendapat anugerah gaji dan kenaikan pangkat dari suatu perusahaan, maka mendaftar saja sebagai karyawan, masuk menjadi karyawan perusahaan, pasti tiap bulan digaji, dan tiap waktu akan mendapat anugerah kejutan dari pabrik tempat bekerja, sama kalau ingin dekat dengan perusahaan anugerahnya ALLAH, maka masuk menjadi karyawannya, berjuang sebagai pegawai yang memperjuangkan agama, maka pasti akan digaji Allah, bos yang maha kaya, adil, berkasih sayang, tak pernah menunda nunda gaji.

No comments:

Post a Comment