Upaya menyingkap kegaiban yang menyelimuti diri sendiri adalah sebaik-baik pekerjaan untuk mencapai tujuan. Seperti orang mau bepergian dengan mobil, maka yang paling utama diperhatikan agar mudah mencapai tujuan adalah mengetahui layaknya mobil dipakai untuk menempuh perjalanan, jika bannya kempes ya dipompa, jika remnya ndak bagus yang dibenarkan, jika mesin suka mogok ya diservis, apapun kendala dalam mobil sampai surat STNK dan surat kelengkapan harus ada, agar perjalanan lancar, sama dengan ketika kita ingin dekat dengan Allah, ingin menuju tempuhan jalan kesana, Kenalilah keaslian diri sendiri yang suci murni. Ia tidak dapat mengeluarkan cahayanya karena tertutup oleh kotoran yang melekat di hati. Karena penumpukan dosa dosa kecil yang beruang terjadinya, atau karena dosa besar yang tidak diinsafi dan ditaubati. Arahkan usaha dan perhatian untuk mencari keaiban dan kotoran tersebut tak usah merasa ragu untuk menjadi benar, dan tak usah takut aib diri diketahui diri, diri harus mau untuk diservis agar di tengah perjalanan tak mogok, diri harus mau untuk mebersihkan keaiban diri, harus mengakui adanya kotoran jika memang kotor agar dapat dihapus dan dibersihkan. Bila kulit yang membalut keaslian itu sudah terbuang barulah diri kita dapat memancarkan sinarnya. Allah adalah nur bagi langit dan bumi. Apabila Nurullah memancar dari Hadrat Ilahi dan bertemu dengan Nurullah yang memancar dari lubuk hati nurani hamba, maka terjadilah pertemuan Nurullah dari atas dengan Nurullah dari bawah:
Cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya (menurut hukum dan peraturan-Nya) kepada nur hidayah-Nya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Ayat 35: Surah an-Nur)
Hamba menyaksikan ketuhanan Allah swt dan Allah swt menyaksikan pengabdian hamba. Inilah makam musyahadah. Jika kita ingin mencapai makam ini berusahalah menyucikan diri sendiri kemudian menyerahkan langsung kepada Allah swt. Kuncinya adalah firman Allah:
Katakanlah (kepada mereka): "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian, biarkanlah mereka asyik bermain-main dalam kesesatannya. (Ayat 91: Surah al-An'aam)
Hanya orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah swt dapat berkata: "Allah yang berkuasa! Allah yang mengetahui! Allah itu dan Allah ini. Allah semuanya". Kemudian mereka berpegang teguh dengan pengakuan itu dan tidak memperdulikan lagi apa yang terjadi. Allah swt menyambut para hamba yang demikian dengan firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan keyakinannya dengan mengatakan, "Tuhan kami adalah Allah!", Kemudian mereka tetap teguh pada jalan yang benar, akan turunlah malaikat kepada mereka dari waktu ke waktu (dengan mengatakan): "Janganlah kamu khawatir (dari berlakunya hal yang tidak baik terhadap kamu) dan janganlah kamu berdukacita, dan terimalah berita gembira bahwa kamu akan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepada kamu." (Ayat 30: Surah Fussilat)
No comments:
Post a Comment