Sunday, 5 May 2013

Orang yang mabuk dibuai oleh ombak kelalaian tidak dapat melihat bahwa pada setiap detik pintu rahmat Allah selalu terbuka dan Allah swt selalu berhadap kepada hamba-hamba-Nya. Setiap saat adalah kesempatan dan tidak ada kesempatan yang lebih baik dari kesempatan yang memperlihatkan dirinya kepada kita. Kesempatan yang paling baik adalah kesempatan yang kita sedang berada di dalamnya.

Penyakit ibadah paling sering dibuat syaitan untuk menggoda manusia dan paling banyak ditemui di setiap kesempatan adalah alasan, alasan yang dicari atas prakarsa syaitan dan nafsu, sebentar lagi, nanti, tanggung, ah masih muda ini, dan berbagai alasan yang sering keluar dari pergolakan nafsu karena terjebak oleh bisik bisik syaitan, dari alasan yang paling sederhana sampai alasan yang rumit muter muter, sebenarnya semua sama, syaitan ingin kita merugi, waktu terus berjalan, umur kita terus bertambah, dan sudah 10-20-30 tahun tak ada perkembangan kita masih orang dulu, nasib jelek yang sama, seakan kita tak ingin berubah sama sekali, bahkan sudah jenggotnya panjang merasanya masih balita atau anak SMA.

Ketika sadar ternyata selama ini sama sekali tak melakukan apa-apa, dan nyawa sudah sampai di tenggorokan, masa lalu tak bisa diulangi, menangis darah sekalipun tak akan menarik masa yang lewat kembali.

Kelalaian adalah buah kepada panjang angan-angan. Panjang angan-angan itu datangnya dari pohon kurang ingatan kepada mati. Jadi, obat yang paling mujarab untuk mengobati penyakit kelalaian adalah memperbanyak memori ke mati. Bila ingatan kepada mati sudah kuat maka seseorang itu tidak akan mengabaikan kesempatan yang ada baginya untuk melakukan amal salih.

Jika tak dilakukan saat ini, kapan lagi, aku harus berubah, harus....! akan ku buktikan aku ini orang besar, dan memang dicetak sebagai orang yang besar.... yang hanya pantas menaklukkan tantangan besar. Aku ini akan dikenang walau telah tiada seribu tahun... aku mampu, jika Nabi mampu aku juga mampu, jika syaikh Abdul qodir jailani mampu, aku juga mampu, karena sama sama manusia, dan khalifah di bumi.

No comments:

Post a Comment