Monday, 6 May 2013

Hal yang berhubungan dengan kedekatan diri dengan Allah. adalah pengalaman hati tentang hakikat. Hal tidak tersedia melalui amal dan juga ilmu. Tidak ada orang yang menjalankan sesuatu amaliyah lantas amaliyah itu bisa mendekatkan diri seseorang itu pada Allah, itu sungguh pemikiran yang dangkal, tidak memahami lakhaula wala quwwata illa billah, juga Tidak bisa dikatakan bahwa praktek menurut tarekat tasauf menjamin seseorang murid memperoleh hal. Latihan secara tarekat tasauf hanya menyucikan hati agar hati itu menjadi wadah yang sesuai untuk menerima kedatangan hal-hal (ahwal). Hal hanya diperoleh karena anugerah Allah swt.

Perlu dipahami bahwa seseorang hamba tidak mungkin berjumpa dengan Tuhan jika Tuhan tidak ingin bertemu dengannya. Tetapi, jika Tuhan ingin menemui seseorang hamba maka dia akan dipersiapkan agar layak berhadapan dengan Tuhan pada pertemuan yang sangat suci dan mulia. Jika seorang hamba didatangi kecenderungan untuk menyucikan dirinya, itu adalah tanda bahwa dia diberi kesempatan untuk dipersiapkan agar layak dibawa berjumpa dengan Tuhan. Sebab hamba itu tak mempunyai kuasa sama sekali atas dirinya, atas badan dan jiwanya atas gerakan dan prilakunya, seorang hamba itu coba kalau dicabut nyawanya, maka dia akan diam tak bergerak, bisa bergerak sebab Allah memberikan nyawa juga memberikan ijin bergerak dengan urat yang terprogram dengan detail di dalam tubuh manusia itu, semua tersistimatis, jadi kok kemudian hamba itu diletakkan di dalam hatinya keinginan kuat beribadah, lantas keinginan kuat itu mengalir ke otak dan otak memerintahkan urat untuk menggerakkan tubuh segera menjalankan, itu semua dalam prakarsa Allah,

Hamba yang bijaksana adalah yang tidak melepaskan kesempatan tersebut, tidak menunda-nunda untuk waktu yang lain. Dia tahu bahwa dia menerima undangan dari Tuhan Yang Maha Mulia, lalu dia menyerahkan dirinya untuk dipersiapkan sehingga pada tahap dia layak menghadap Tuhan semesta alam. Makam dimana hamba dipersiapkan ini dinamakan Aslim atau menyerah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan yang tahu bagaimana mahu mempersiapkan hamba yang Dia mau temui. Tujuan praktek tarekat tasawuf ialah mempersiapkan para hamba agar keadaan siap dan layak untuk dibawa bertemu dengan Tuhan (memperoleh makrifat Allah swt). Meskipun hal ini merupakan anugerah Allah semata-mata, tetapi hal hanya mendatangi hati para hamba yang bersedia menerimanya.

No comments:

Post a Comment