Manusia yang ikhlas itu tidak ditebak ke arah mana tujuannya, sebab dalam ibadahnya tidak ada tujuan sama sekali, sebab ibadah yang terlihat dilakukan, amaliyah yang aktif dijalankan itu oleh orang yang ikhlas itu tidak dipandang sebagai amaliyah tapi diri adalah tempat lapangan perbuatan baiknya Allah....
Makanya jika diterawang atau diteropong, tak ada apa apa di diri orang yang ikhlas, orang diteropong atau dilihat itu kelihatan dengan jelas apa yang ada dalam dirinya, karena orang itu mempunyai tujuan, seperti orang yang dilihat dengan mata kepala, terlihat ke arah tukang bakso, lalu balik lagi menenteng bakso, maka bisa dibaca kalau tujuannya adalah beli bakso, juga orang yang berjalan ke warung penjual pangsit, lalu pulang dengan membawa pangsit, maka jelas bisa diketahui kalau orang itu punya niat beli pangsit, sama dengan orang yang menjalankan suatu amaliyah keilmuan, itu bisa dibaca dan diketahui karena melihat hasil dari yang dicapai....
Nah kalau orang itu ikhlas lillahi taala, yang memandang ibadah yang dilakukannya melulu itu perbuatan Allah.... bukan perbuatannya, dirinya rela apa saja yang Allah perbuat dan Allah kehendaki, maka orang itu tidak bisa diteropong atau diterawang..... karena teropong itu untuk melihat bentuk perbuatan yang di dalamnya terkandung keinginan, gerakan, energi niat dan tujuan.
No comments:
Post a Comment