Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika bapak-bapak, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan istri-istri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan bisnis yang kamu khawatir akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi hal-hal yang kamu cintai lebih dari Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad untuk agama-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya (siksaan-Nya); karena Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq (durhaka)." (Ayat 24: Surah at-Taubah)
Perlu dipahami bahwa sekalipun hamba telah berserah diri kepada Allah swt, tanpa Allah menerimanya tidak mungkin tercapai tujuannya. Penerimaan Allah yang benar-benar membawa hamba kepada-Nya. Tanda Allah menerima hamba-Nya ialah ada kecemerlangannya dimasa awal. Terjadi perubahan-perubahan pada diri si hamba itu. Sifat buruknya terbuang dan sifat terpuji menghiasinya. Dia menjadi gemar beribadah dan berbuat taat. Semakin jauh perjalanannya semakin cemerlang hatinya. Dia diterangi oleh Nur Ilahi dan dikaruniai ilmu laduni, yaitu ilmu mengenal Allah Nur Makrifat menyinarinya, maka kenallah dia pada Tuhannya.
No comments:
Post a Comment