Lintasan duniawi menyeret pada kelalaian, kegembiraan dan kesenangan harta benda, serasa bangga bermegah megahan, merasa gaya jika dipuji, merasa wah bila diperhatikan dengan kekaguman oleh orang lain, untuk itu sering diri masuk dalam kepalsuan prilaku, mentato dan merubah penampilan hanya agar dipandang gaya, padahal sama sekali itu hanya semu dan tak ada nilainya, tapi jika seseorang sudah kecebur dengan gaya penampilan, maka hidupnya hanya untuk membeli hal yang sia-sia dan semu dan hanya bayangan yang tak ada nilainya. Lintasan syaitani menyeret kepada melakukan syirik dan bid'ah yang bertentangan dengan Sunah Rasulullah saw, selalu ingin tampil tak seperti sewajarnya ingin tampil beda dalam ibadah, selalu mengupayakan hal yang baru, agar kelihatan beda dan dipandang aneh oleh orang lain, makanya kemudian makin melakukan keanehan keanehan dalam ibadah, nyeleneh, gak umum, dan gak wajar sesuai sunnah, ibadah dicampur campur dikira lebih aneh akan lebih ampuh,
Lintasan nafsi pula mendorong kepada maksiat dan kemunkaran. menciptakan kemungkaran kemungkaran baru, menciptakan maksiat maksiat baru yang lebih menarik dan beragam, cara cara maksiat yang kadang kala dibalut kedok agama, pertukaran istri, dan macam macam cara agar tak bosan dengan maksiat model lama...
tapi Bila hati sudah terdinding dari lintasan-lintasan jahat maka hati akan didatangi oleh lintasan Malaki (malaikat) dan Rahmani (Tuhan).
No comments:
Post a Comment