Energi ingkar dari syaitan yang masuk di hati harus dihapus dengan cara menekannya sekuat mungkin dengan energi kebenaran. Antara kebenaran yang ingin ditekankan dan dimasukkan ke dalam hati adalah pengakuan-pengakuan: "Allah Maha Suci! Allah Maha Besar! Segala puji untuk Allah! Allah Maha Esa dan tidak ada sesuatu yang bersekutu dengan-Nya! Tiada Tuhan melainkan Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah!"
Bila kita menyebut Maha Suci Allah, bukan berarti kita menyucikan Allah swt. Allah swt bukanlah tidak bersih sampai harus disucikan. Maha Suci Allah itu sempurna kesucian-Nya sejak azali sampai ke tanpa kesudahan. Dia tidak membutuhkan makhluk untuk menyucikan-Nya dan tidak ada makhluk yang layak melakukannya. Begitu juga dengan sebutan Allah Maha Besar, bukan berarti Allah itu kecil hingga harus diperbesar. Allah swt sudah cukup besar, sempurna kebesaran-Nya, tidak perlu lagi membesar dan tidak ada makhluk yang layak memperbesar-Nya.
Apa juga perbuatan makhluk tidak ada yang tentang Allah. Sebutan hanyalah pengakuan atau penyaksian semata-mata. Kita mengaku yang benar sebagaimana benarnya. Energi pengakuan, penerimaan dan ketundukan terhadap kebenaran inilah yang diperlukan oleh hati untuk menjadikannya kuat, bukan untuk kepentingan Tuhan. Memasukkan energi kebenaran ke dalam hati inilah yang dinamakan dzikir. Energi kebenaran harus dipalu keras-keras kepada tenaga ingkar yang membaluti hati. Ketika dibombardir terus menerus energi ingkar itu tidak dapat bertahan lalu ia hancur. Bebaslah hati untuk menerima cahaya kebenaran.
Ketika energi syaitan hancur dari hati, maka hati akan lapang terbuka, hilanglah takut, was was, sombong, riak, dengki, ujub, sum'ah, ghodob atau marah, jenuh, segan ibadah, bete, sumpek, suntuk, energi syaitan yang gelap berganti energi terang yang energik, seperti cahaya matahari pagi yang dingin hangat menghangatkan kulit, menerangi yang sebelumnya tak terlihat, keputusan setelahnya bermuatan berkah, keputusan setelahnya bernilai seperti mata telanjang melihat pada kecerahan cahaya.
No comments:
Post a Comment