Saturday 6 April 2013

Tarekat tes bala dimulai dari manusia yang pertama lagi. Adam as dan Hawa hidup yangmemuaskan di dalam surga. Kehidupan surga adalah abadi. Di dalamnya tidak ada kematian, tidak ada penyakit, tidak ada susah, tidak ada panas, tidak ada lapar dan tidak ada apa pun yang tidak menyenangkan. Rupanya kehidupan surgawi tidak cukup untuk memantapkan spiritualitas seseorang manusia untuk mencapai makam pilihan Tuhan dan mampu menanggung tugas khusus yang Tuhan tentukan. Selama Adam as tinggal di dalam surga beban sebagai khalifah di bumi tidak dipikulnya. Beliau as harus menjalani perubahan bentuk kehidupan, untuk itu beliau as dikirim ke bumi, ke dalam dunia. Di bumi Adam as menjalani tarekat ujian bala. Beliau as harus menjalani tarekat yang ada kematian, ada penyakit, ada kesusahan, ada panas, ada lapar ada berbagai hal yang tidak menyenangkan. Tarekat tes bala mengajar dan memperkenalkan apa yang tidak dialami dan dikenal di dalam surga, dengan demikian pengalaman dan pengenalan Adam as menjadi sempurna. Barulah Adam as layak mengemban tugas sebagai khalifah Allah di bumi. Mahkota khalifah itu hanya bisa dipakai oleh Adam as setelah beliau as menjalani tarekat ujian bala dan memasuki pintu taubat. Tes bala bencana dan taubat adalah dua hal yang sangat penting dan efektif dalam menaikkan taraf kerohanian seseorang insan.

Umat manusia yang dari keturunan Adam as akan mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh ayah mereka itu. Bahang surgawi dirasakan juga oleh keturunan beliau as surga adalah kekal abadi dan manusia merasakan tempat mereka tinggal ini juga abadi. Saat di dalam surga Adam as sangat menginginkan kehidupan yang abadi dan itulah yang membuatnya dapat diperdayakan oleh iblis supaya memakan buah dari pohon larangan yang seharusnya bisa membuat Adam as menjadi abadi di dalam surga. Keturunan Adam as juga akan mendekati pohon larangan di dalam dunia karena mengira ia akan membuat mereka hidup kekal di dalam dunia. Pohon larangan di dalam dunia itu adalah hawa nafsu. Orang yang merasakan buah dari pohon hawa nafsu akan merasakan dunia ini sebagai surga yang kekal abadi. Timbullah keasyikan kepada dunia dan lalailah mereka di dalam arus kesenangan. Dalam kelekaan itulah mereka dijajah oleh iblis.

Ketika manusia sedang asyik di dalam kelekaan dan dikuasai oleh iblis itu, jatuhlah murka Allah ke atas mereka. Hancurlah surga dunia mereka. Lenyaplah khayalan mereka tentang keabadian dunia dan kelezatan hawa nafsu. Tahulah mereka bahwa sensualitas adalah pohon larangan yang membuat manusia lupakan amanat Allah swt Manusia yang telah menerima padah dari pohon larangan itu akan menjadi menyesal. Mereka bertobat sungguh-sungguh kepada Tuhan. Bercucuranlah air mata mereka membasahi pipi, kumis dan janggut. Sujudlah mereka ke Hadrat Ilahi Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Taubat telah membuat Adam as sebagai manusia pilihan dan diberi posisi istimewa sebagai khalifah Allah di bumi. Taubat juga membuat keturunan Adam as sebagai manusia pilihan yang akan melanjutkan tugas kekhalifahan di bumi. Manusia yang diseret ke taubat adalah manusia istimewa yang dipilih oleh Allah untuk mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

No comments:

Post a Comment