Saturday 6 April 2013

Kefanaan di dalam lautan takdir memperlihatkan aspek ketuhanan pada segala kejadian. Dia melihat Tuhan yang mengatur dan mengurus. Jika dia mendapatkan sesuatu pengetahuan dia merasakan Tuhan yang mendatangkan pengetahuan itu kepadanya. Kondisi ini membuatnya merasa seolah-olah Tuhan berbicara-kata dengannya. Bertambahlah semangatnya mengenang Tuhan dan bertambahlah keinginannya ingin mendekati Tuhan. Orang yang berada pada tingkat ini tidak tertarik lagi untuk mendampingi makhluk Tuhan. Dia lebih suka menyendiri sambil mendengarkan 'tutur-kata' Tuhan. Pikirannya telah bebas dari urusan publik dan dunia seluruhnya. Dia juga telah membuang usaha dan ikhtiar untuk mendapatkan sesuatu. Dia tidak lagi menggunakan cara duniawi untuk mendapatkan manfaat atau menghindarkan sesuatu bahaya. Dia bergantung dan menyerah bulat kepada Tuhan. Ini menandakan dia sudah berhasil menundukkan hawa nafsunya. Ketika dia maju ke depan lagi dia sampai ke suasana tidak memiliki tujuan dan tujuan, baik berupa keduniaan atau pun keakhiratan. Maksud dan tujuannya hanya satu, yaitu Allah swt Ini menandakan dia tidak lagi dikuasai oleh setiap kehendak dan keinginan. Pada tahap ini apa yang muncul darinya terjadi secara spontan, tanpa berpikir atau merencanakan dan pada saat yang sama dia merasakan kedamaian dan kelezatan berhubungan dengan Allah swt

No comments:

Post a Comment