Sunday 7 April 2013

Jazbah adalah hal yang dialami oleh hati berhubungan dengan aspek ketuhanan yang tidak dapat dicapai oleh akal. Hijab diangkatkan dan mata hati mereka menyaksikan hal ghaib dan kenyataan tentang Tuhan. Suasana jazbah itu berbeda bagi seorang dengan seorang yang lain. Umumnya orang yang mengalami jazbah atau anggota MAJZUB dapat dibagi menjadi empat jenis.

Majzub jenis pertama adalah orang yang dibawa oleh Tuhan kepada beberapa pengalaman spiritual yang berkaitan dengan ketuhanan dan mencapai beberapa makam yang tinggi dalam tempuh yang singkat serta mereka mendapatkan keasyikan terhadap Allah tanpa berguru dengan orang dalam hidup mereka. Jazbah merombak kepribadian mereka secara menyeluruh. Mereka menjadi orang yang sangat berbeda dari kondisi mereka sebelum kedatangan jazbah. Mereka tidak suka bergaul dengan orang banyak. Mereka lebih merasakan kedamaian dan kebahagiaan jika mereka sendirian dalam keasyikan dengan Allah swt Apa yang terjadi di sekeliling mereka, baik atau buruk, tidak menarik minat mereka. Kegoncangan yang terjadi dalam masyarakat dan keluarga tidak mampu menarik mereka keluar dari keasyikan mereka. Mereka hanya gilakan Allah swt Setiap detik mereka teringatkan Allah saja. Mereka tidak suka mendengar cerita yang selain Allah swt Hanya Allah dan yang mengenai Allah saja yang dapat menembus hati mereka. Bila mereka dikuasai oleh jazbah hilanglah kesadaran, pikiran, penglihatan, pendengaran dan gerakan mereka. Orang MAJZUB sadar mereka dan alam maujud sekaliannya. Dalam keadaan demikian mereka mengalami berbagai hal atau pengalaman spiritual. Mereka berpindah dari satu makam ke satu makam yang lain dengan cepat. Orang MAJZUB seperti ini dikasihi oleh Allah dan Dia melindungi mereka dari orang jahil yang jahat perangai. Karena mereka sudah hilang kesadaran dan kemanusiaan, maka hilang juga kemampuan mereka untuk membedakan yang baik dari yang buruk. Majzub yang seperti ini tidak bisa dijadikan pembimbing masyarakat karena adab sopan dan peraturan masyarakat tidak ada dalam kesadaran mereka.

No comments:

Post a Comment