Saturday 23 March 2013

Taubat, sebagaimana juga ibadah yang lain, ada aspek zahir dan ada aspek batin. Aspek lahir melibatkan cara dan peraturan yang bersangkutan dengan perbuatan zahir. Aspek batin melibatkan urusan hati. Setiap amalan lahir digantungkan kepada niat yang berada dalam batin.
Praktek lahir dinamakan syariat lahir dan praktek batin dinamakan syariat batin. Ilmu yang membicarakan tentang syariat lahir dinamakan ilmu fikih. Ilmu yang membicarakan tentang syariat batin dinamakan ilmu tasauf. Istilah fikih dan tasawuf digunakan pada zaman yang di belakang ini. Pada zaman Rasulullah saw semua ilmu disebut ilmu agama atau ilmu al-Quran atau ilmu Islam. tak ada ilmu dipeta petakan, tak ada ilmu nahwu, tak ada ilmu shorof, fikih, tajwid, usuludin, tauhid, tasawuf, tafsir , semua ilmu ya ilmu, baru sejak pada zaman sahabat dan tabi'in ilmu mulai di petakan agar manusia mudah mempelajarinya dan tidak campur bawur, Kesempurnaan ilmu syariat adalah kombinasi ilmu fikih dan tasawuf. Ilmu fikih mengajar manusia cara beramal yang benar. Ilmu tasauf mengajar manusia menghadap Tuhan dengan benar dalam melakukan perintah-Nya. Bagi mereka yang cenderung dengan aliran tarekat tasawuf janganlah menganggap tasauf sebagai persaingan kepada fikih atau kepada syariat itu sendiri. Paham yang membedakan tasauf dari syariat, yang mengatakan fikih itulah syariat dan tasawuf adalah bidang yang tersendiri, harus dihapus. Tasauf berperan mempermudah melakukan peraturan syariat sebagaimana yang dikehendaki oleh fikih. Fikih pula membentuk jalan yang lurus agar seseorang bisa menghadap Tuhan dan menghampiri-Nya sebagaimana yang diajarkan oleh tasawuf. Gabungan fikih dan tasawuf membentuk syariat yang sempurna. Berfikah tanpa tasauf dibolehkan untuk mendapatkan posisi sebagai seorang Islam tetapi bertasauf tanpa fikih tidak mungkin. Tidak mungkin mengerjakan shalat dengan niat yang benar tetapi tidak ada perbuatan shalat.

No comments:

Post a Comment