Wednesday 13 March 2013

Intisari kepada roh adalah aspeknya yang melahirkan kehidupan, yang diistilahkan sebagai nyawa, seperti air yang mengalir ke seluruh tubuh, menggerakkan semua bakat-bakat. Atas dasar hubungan roh dengan jasad, aspek nyawa itu dinamakan Nyawa Insan. Ada juga yang menyebutnya Insan Batin. Ada juga yang menyebutnya Insan Rahasia Allah, untuk menggambarkan hubungannya dengan Hadrat Ilahi (Rahasia Allah). Selain itu ada pula yang menyebutnya diri yang sebenarnya. Karena posisi hubungannya dengan Hadrat Tuhan maka dialah yang benar-benar kelas hamba Tuhan, yang tahu melakukan kehambaan kepada Tuhan sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Jika dia berhenti bekerja maka semua bakat-bakat akan berhenti berfungsi. Jika dia menyembah Allah maka semua bakat-bakat menyembah Allah

Roh memiliki kemampuan untuk menghidupkan jasad dan menggerakkan bakat-bakat yang ada pada jasad. Dampak dari kerja roh, jasad menjadi hidup dan kemampuan yang menghidupkan jasad itu dinamakan nyawa bagi jasad. Nyawa yang menghidupkan jasad ini biasanya disebut Roh hewani. Roh yang menggerakkan Roh hewani itu dinamakan Roh Insani. Roh hewani menghidupkan jasad. Roh Insani pula memperoleh kehidupan dari Insan Sirullah (Insan Rahasia Allah). Bila Roh Insani berhenti 'memberikan' Roh hewani, jasad akan mengalami kematian, tetapi Roh Insan tidak mati meskipun jasad sudah mati. Oleh sebab itu kematian jasad tidak menyelamatkan manusia dari soal-jawab di dalam alam kubur. Alam kubur merupakan salah satu pintu surga atau pun pintu neraka. Insan yang hidup di dalam kubur akan memandang ke salah satu tempat akibatnya, apakah surga atau neraka. Uap bahagia atau celaka sudah dapat dirasakan oleh anggota surga sekalipun kiamat belum terjadi.
Roh hewani atau nyawa kepada jasad bekerja melalui pernapasan, yaitu udara yang keluar masuk melalui hidung dan mulut dan juga aktivitas turun naik di dalam jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Roh hewani dan aktivitas jasad terkait. Jika lubang angin ke dalam jasad ditahan atau aktivitas jantung diberhentikan, Roh hewani tidak bisa lagi menghidupkan jasad. Jadi, nyawa jasad dan jasad saling bergantungan, saling perlu membutuhkan. Tubuh yang sehat dengan umur nyawa jasad ada kaitan.

Uni bakat-bakat roh, nafsu, akal dan jiwa dinamakan rohani atau hati nurani kelas hamba Tuhan yang sebenarnya. Dalam kondisi yang asli, tanpa pengaruh alam jasad dan alam benda, rohani berkedudukan sebagai insan yang sempurna. Rohani dikuasai oleh sifat Wahdaniah, yaitu rohani menyaksikan keesaan Allah, tidak menyengutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Kecenderungan rohani hanya satu yaitu melakukan ubudiah atau kehambaan pada Allah

Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau mengambil dari anak-cucu Adam dari tulang-tulang punggung mereka, dan Dia jadikan mereka saksi atas diri mereka sendiri: "Bukankah Aku Tuhan engkau?" Semua menjawab: "Memang, kami menyaksikan". Supaya jangan kamu berkata di hari kiamat: "Sesungguhnya kami lalai dari ini". Atau agar tidak kamu katakan: "Yang musyrik itu hanyalah bapak-bapak kami yang dahulu sedangkan kami ini hanyalah keturunan sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang berbuat salah? "Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu agar mereka kembali. (Ayat 172 - 174: Surat al-A'raaf)

No comments:

Post a Comment