Muslim generasi pertama telah membangun dasar jalan yang lurus dengan keringat dan darah mereka, dengan harta dan jiwa mereka. Generasi yang datang kemudian dapat berjalan di atas jalan lurus yang sudah siap dibangun, tidak perlu lagi membangun jalan yang lain. Rasulullah saw dan para sahabat beliau yang berjuang menegakkan jalan yang lurus itu tidak melepaskan sifat-sifat benar, amanah, menyampaikan dan bijaksana dalam segala urusan termasuk ketika bertawakal, berserah diri dan beriman kepada Qada dan Qadar. Mereka beriman kepada takdir dan berserah diri secara bijaksana dan benar. Mereka melihat tanda mereka berserah diri kepada Tuhan adalah mereka menggunakan segala bakat dan kemampuan yang Tuhan karuniakan kepada mereka untuk bergerak pada jalan yang lurus, melakukan amal shalih dan bertaqwa. Mereka melihat bahwa merek mereka beriman kepada takdir adalah mereka menggunakan segala kekuatan untuk mempertahankan kebenaran dan yang benar karena yang demikian itulah takdir yang paling benar, sementara yang lain itu hanyalah bayangan takdir yang samar-samar dan tidak layak diimani.
Nabi Muhammad saw telah menunjukkan contoh teladan yang benar tentang konsep beriman kepada takdir dan bertawakal. Beliau cenderung bergerak dan bertindak di dalam batas kemanusiaan biasa dengan menggunakan bakat kemanusiaan seperti orang. Pada malam pemuda-pemuda Quraisy mengepung rumah beliau untuk membunuh beliau, beliau telah menyuruh Ali bin Abu Thalib tidur di tempat beliau biasa tidur dan Ali diselimutkan dengan kain selimut beliau sendiri. Beliau menggunakan strategi, kebijaksanaan dan trik kemanusiaan untuk mengalahkan kelompok yang mau membunuh beliau itu. Setelah keluar dari rumah, beliau bersama-sama sahabat paling akrab, Abu Bakar, bersembunyi di dalam Gua Saur. Rancangan persembunyian di sana telah di atur dengan sangat rapi sehingga rahasia tersebut tidak bocor. Saat di dalam persembunyian itu informasi selalu di kirim ke beliau oleh anak lelaki Abu Bakar. Makanan disediakan oleh bekas hamba Abu Bakar yang mengembalakan kambing Abu Bakar di kaki Bukit Saur. Semua jejak yang dibuat oleh Rasulullah saw dan Abu Bakar dihapus sehingga tidak ada tanda-tanda yang mereka bersembunyi di Gua Saur. Sekali lagi kaum musyrikin dikalahkan oleh kebijaksanaan Rasulullah saw
Setelah kondisi di dalam negeri Makkah reda dan tenang sedikit dan telah ada ruang untuk Rasulullah saw bergerak, informasi tersebut dengan cepat dikirimkan oleh anak Abu Bakar dan dengan segera pula Rasulullah saw bertindak pada kesempatan yang terbuka itu. Unta-unta Abu Bakar yang kuat, yang dijaga khusus untuk tujuan hijrah itu, dan pasokan makanan dengan segera dikirimkan ke Gua Saur. Rasulullah saw bersama Abu Bakar, dengan dipandu oleh jurupandu yang terampil, bersegera meninggalkan Gua Saur. Pergerakan yang begitu cepat hanya bisa terjadi dengan perencanaan yang rapi dan bijaksana. Setelah meninggalkan Gua Saur beliau mengambil jalan yang bertentangan dengan arah Jasrib. Jalan yang paling sulit dan paling tidak di sangka telah dipilih oleh Rasulullah saw Setelah melewati area bahaya barulah Rasulullah membelok ke arah Jasrib.
Tidak ada peneliti sejarah yang tidak merasa kagum dengan kebijaksanaan Rasulullah saw Kebijaksanaan beliau sudah menyolok ketika beliau masih muda belia lagi. Kekuatan akal beliau dapat mengalahkan kekuatan akal semua manusia. Semua akal tunduk kepada akal yang mendapat pembukaan dari Allah Kebijaksanaan merupakan mukjizat Rasulullah saw yang sangat signifikan. Ketika suku-suku Quraisy sudah sampai ke tingkat mau berperang satu sama lain akibat kebuntuan akal mereka menentukan siapakah yang layak menempatkan kembali Hajaral Aswad ke tempat asalnya setelah Ka'bah dibangun kembali, Nabi Muhammad saw yang pada waktu itu masih seorang pemuda, dengan mudah saja menyelesaikan sengketa tersebut , tanpa membutuhkan waktu untuk berpikir, tanpa meminta pendapat siapapun dan tanpa ragu-ragu beliau mengeluarkan formula yang diterima oleh semua orang. Kebijaksanaan beliau menjadi lebih sempurna lagi setelah mendapat penerangan dari wahyu. Tidak ada sepatah pun kata beliau yang sia-sia. Tidak ada satu pun perbuatan beliau yang tidak bermanfaat. Hanya Nabi Muhammad saw seorang saja di dunia ini yang setiap patah kata dan setiap perbuatannya direkam. Hingga kini belum ditemukan kesalahan pada perbuatan dan perkataan beliau
Rasulullah saw melaksanakan segala tugas dengan cemerlang, dengan menggunakan bakat dan kemampuan kemanusiaan. Memang benar beliau dikaruniai mukjizat tetapi mukjizat hanya datang setelah beliau menggunakan bakat kemanusiaan dalam melaksanakan tugas. Beliau tidak melemparkan sifat-sifat kemanusiaan lantaran kunci mukjizat berada dalam tangan. Bahkan kemampuan beliau menyelesaikan masalah kemanusiaan dengan menggunakan bakat kemanusiaan merupakan mukjizat yang sangat luar biasa. Beliau telah membuktikan bahwa seseorang insan yang dapat mempertahankan sifat-sifat kemanusiaan dan kehambaan dalam segala kondisi dan makam itulah hal yang sangat luar biasa. Di bumi, Nabi Muhammad saw bergerak sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya. Di langit, Nabi Muhammad saw bergerak sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya. Bahkan di hadapan Allah, Nabi Muhammad saw sujud sebagai hamba-Nya dan Rasul-Nya. Tidak terbalik pandangan beliau lantaran terjadi perubahan stasiun dan makam.
No comments:
Post a Comment