Wednesday, 27 February 2013

Ada pula kaum sufi yang hanya mementingkan hakikat, tetapi hakikat yang mereka maksudkan bukanlah syariat batin atau hakikat kepada syariat. Mereka memiliki definisi sendiri tentang hakikat dan syariat. Bagi mereka syariat hanyalah kulit semata-mata tanpa isi, tubuh tanpa nyawa. Isi atau nyawa tidak tergantung pada kulit atau tubuh. Mereka maksudkan hakikat tidak tergantung pada syariat. Sufi jenis ini membangun pemahaman berdasarkan pengalaman mereka semata-mata. Meskipun RRT berpaham demikian mereka menghormati syariat karena datangnya dari Allah dan patut dimuliakan. Mereka tidak setuju dengan perbuatan melemparkan syariat karena tindakan yang demikian menunjukkan tidak setuju dengan apa yang Tuhan lakukan. Sufi jenis ini adalah orang yang telah mengorbankan segalanya karena cinta mereka kepada Allah Keasyikan dan mabuk yang menguasai mereka menyebabkan mereka memasuki suasana pengalaman spiritual yang diistilahkan sebagai tingkat bayang, sehingga timbul pemahaman yang berbeda dari syariat. Namun sebagai orang yang mencintai Allah mereka muliakan syariat yang diturunkan-Nya. Golongan inilah yang berhak dimaafkan bukan dikutuk tetapi pemahaman mereka tidak bisa diikuti dan dipegang. Kata mereka yang melanggar syariat harus dianggap sebagai ucapan latah orang yang di dalam mabuk.

No comments:

Post a Comment