Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". (Ayat 30: Surah al-Baqarah)
Adam as dan keturunan beliau as yang dibangsakan sebagai manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di bumi. Khalifah bisa diartikan menurut beberapa pengertian. Pada pengertian pertama khalifah berarti pengganti kepada makhluk yang telah punah. Satu ketika dahulu bumi ini pernah dihuni oleh ras makhluk tetapi makhluk tersebut telah dibinasakan oleh Allah karena mereka berbuat durhaka kepada Allah Sejak makhluk bangsa tersebut pupus tidak ada lagi makhluk berakal yang mendiami bumi. Adam as diciptakan untuk menggantikan bangsa yang telah punah itu. Khalifah pada makna yang kedua berarti pengganti Rasulullah saw, yang menjadi pemimpin umat Islam setelah beliau wafat. Khalifah dalam segi ini ada dua kategori yaitu khalifah rasyidin (yang dipimpin) dan khalifah umum. Sayyidina-saidina Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali termasuk khalifah rasyidin yang mendapat pimpinan Allah dan dijamin kebenaran mereka. Pimpinan mereka mendapat ridha Allah Perbuatan dan kata khalifah rasyidin bisa dijadikan referensi dalam pembentukan hukum-hukum agama, setelah al-Quran dan as-Sunnah. Khalifah yang selain mereka tidak memiliki derajat yang demikian. Pada makna yang ke tiga pula khalifah berarti makhluk atau kelompok yang memiliki fitur-fitur khusus mengatasi semua makhluk atau kelompok lain. Artinya bangsa manusia yang memiliki bakat-bakat dan kemampuan melebihi makhluk lain dalam mengelola urusan di bumi yang meliputi kehidupan manusia sendiri dan juga makhluk yang lain.
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam; dan Kami telah beri mereka menggunakan berbagai kendaraan di darat dan di laut; dan Kami memberikan rezeki kepada mereka dari benda-benda yang baik-baik dan Kami telah lebihkan mereka dengan selebih-lebihnya pada banyak makhluk-makhluk yang telah Kami ciptakankan. (Ayat 70: Surah Bani Israil)
Bangsa manusia disertakan dengan bakat-bakat dan kemampuan alami yang melebihkan mereka dari makhluk yang lain sehingga mereka bisa memimpin makhluk lain di bumi atau menjadi khalifah di bumi. Bakat kekhalifahan sudah disediakan kepada manusia sejak manusia pertama diciptakan.
Dan Ia telah mengajarkan Adam, akan nama benda-benda dan gunanya, (Ayat 31: Surah al-Baqarah)
Allah memberikan kepada Adam as bakat kekhalifahan sesuai dengan tujuan beliau as diciptakan. Bakat kekhalifahan yang disediakan kepada Adam as dan bangsa manusia itu disebut fitrah manusia. Makhluk lain juga disertakan dengan fitrah masing-masing tetapi fitrah yang dikaruniakan kepada bangsa manusia adalah yang paling utama dan paling sempurna. Pada fitrah manusia terkumpul semua fitrah kejadian alam. Karena itu manusia berpengetahuan tentang tingkah laku makhluk yang lain seperti malaikat, hewan, angin, tumbuh-tumbuhan, setan dan lain-lain. Fitrah manusia yang bersifat universal itu membuat manusia bisa memakai sifat-sifat anasir alam yang lain. Mereka bisa bersifat seperti malaikat atau setan atau hewan atau pun membeku seperti galian. Fitrah itu juga membuat manusia dapat mengambil manfaat dari anasir alam. Mereka bisa menciptakan kendaraan udara dan terbang seperti burung dan kendaraan air untuk berenang seperti ikan apa lagi kendaraan darat untuk mereka bergerak seperti kuda.
Alat penting yang ada dengan manusia dalam menjalankan tugas kekhalifahan adalah beberapa bakat fitrah manusia yang ada dengan mereka. Bakat fitrah yang pertama adalah akal pikiran. Melalui bakat fitrah akal ini manusia mampu membentuk kehidupan yang teratur dan juga mampu mengambil manfaat dari benda-benda alam yang ada di sekeliling mereka. Daya pikir yang menjadi bakat fitrah ini terkait dengan satu lagi bakat fitrah yaitu ilham. Ilham sebagai bakat fitrah tahap ke dua adalah lebih seni dari akal pikiran. Ilham menjadi pemicu atau penggerak pada daya pikir untuk mengeksplorasi dan mengembangkan apa yang dicetuskan oleh ilham itu.
No comments:
Post a Comment