Tempat 'roh perpindahan atau roh transisi' adalah di dalam jiwa kepada hati. Alam malaikat berkelanjutan di dalam penyaksiannya. Ia bisa melihat surga alam tersebut, penghuninya, cahayanya dan semua malaikat di dalamnya. Kalam 'roh transisi' adalah bahasa alam batin, tanpa huruf tanpa suara. Perhatiannya terus menyentuh soal-soal rahasia-rahasia maksud yang tersembunyi. Tempatnya di akhirat ketika kembali adalah surga Na'im, taman kegembiraan karunia Allah.
Tempat 'roh sultan' di mana ia memerintah, adalah di tengah-tengah hati, jantung ke hati. Urusan roh ini adalah makrifat. Kerjanya adalah mengetahui semua pengetahuan ketuhanan yang menjadi perantara bagi semua ibadah yang sebenarnya diucapkan dalam bahasa hati. Nabi saw bersabda, "Ilmu ada dua bagian. Satu pada lidah, yang membuktikan keberadaan Allah. Satu lagi di dalam hati. Inilah yang perlu untuk menyadarkan tujuan seseorang." Ilmu yang sebenar-benarnya bermanfaat berada di dalam batas kegiatan hati. Nabi saw bersabda, "Quran yang mulia memiliki makna lahir dan makna batin." Allah Yang Maha Tinggi membukakan Quran kepada sepuluh lapis makna yang tersembunyi. Setiap makna yang berikutnya lebih bermanfaat dari yang sebelumnya karena ia semakin dekat dengan sumber yang sebenarnya. Dua belas nama kepunyaan Zat Allah adalah umpama dua belas mata air yang memancar dari batu ketika Nabi Musa as menghentamkan batu itu dengan tongkatnya. "Dan (ingatlah) tatkala Musa mintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata, 'Pukullah batu itu dengan tingkat kamu.' Lantas terpancar darinya dua belas mata air yang sesungguhnya setiap orang itu mengetahui tempat minumnya." (Surah Baqarah, ayat 60).
No comments:
Post a Comment