Tuesday, 4 June 2013

Ada perbedaan antara sifat iblis dengan hawa nafsu. Sifat iblis adalah pendatang haram sementara hawa nafsu adalah tuan rumah yang mengizinkan pendatang haram tinggal di rumahnya. Tidak mungkin ada sifat yang menyalahi ubudiyah jika tidak ada keinginan. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, sebab itu mereka selalu taat dan menjalankan tugas mereka dengan sempurna, bahkan mereka tidak tahu berbuat durhaka kepada Allah swt. Matahari tidak ada keinginan, sebab itu ia tidak menyimpang dari orbitnya. Manusia memiliki hawa nafsu sebab itu manusia dapat berbuat tidak taat dan bisa lari dari jalan lurus yang disajikan kepada mereka.

Iblis dan anteknya yaitu setan dari golongan jin dan manusia, dikatakan dari golongan jin dan manusia karena secara syaitan itu siapapun yang mengajak pada kesesatan, dan menghalang halangi orang lain berbuat kebenaran dan menjalankan laku ibadahnya, mereka bertindak memberikan saran dan rekomendasi tetapi tidak kuat menggerakkan setiap anggota manusia untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan. Tetapi, jika hawa nafsu menerima rekomendasi dan saran iblis itu maka hawa nafsu berkuasa memaksa anggota tubuh badannya supaya berbuat sebagaimana yang disarankan oleh iblis itu. Iblis menyalurkan sifat-sifat, dan hawa nafsulah yang menerima dan memakai atribut tersebut. Satu hal yang signifikan adalah rekomendasi atau ide yang disampaikan oleh iblis dan setan kepada hawa nafsu itu dirasakan oleh hawa nafsu bahwa saran itu datang dari dirinya sendiri, bukan disalurkan kepadanya dari sumber lain. Hawa nafsu akan mempertahankan pendapat iblis dan setan yang diterimanya itu seperti dia mempertahankan pendapatnya sendiri bahkan dia menepuk dada mengakui bahwa pendapat tersebut adalah pendapatnya sendiri. Karl Marx yang menyebarkan paham tidak bertuhan tidak mengatakan fahaman itu sebagai rencana iblis tetapi dia mengakui bahwa dialah yang menemukan paham tersebut. Peter yang menyebarkan paham Tuhan tiga dalam satu tidak mengatakan iblis yang mengajarnya tetapi mengatakan dia menerima wahyu dari Tuhan. Begitulah kebodohan dan kesombongan hawa nafsu yang tidak menyadari dirinya ditunggangi oleh iblis dan setan. Ketika dia menerima rekomendasi dari iblis dan setan dia memberontak kepada Tuhan dan melakukan syirik terhadap-Nya.

No comments:

Post a Comment