Monday, 10 June 2013

Allah adalah esa dan Dia mencintai yang bersatu dan satu. Dia ingin semua penyembahan dan semua amal kebaikan, yang Dia anggap sebagai pengabdian kepada-Nya, menjadi milik-Nya semata-mata, tidak diasosiasikan dengan apa saja. Jadi, seseorang tidak memerlukan persetujuan atau hambatan dari siapa pun di dalam pengabdiannya kepada Tuhannya, juga amalannya bukan untuk kepentingan duniawi. Semuanya semata-mata karena Allah. Suasana yang dihasilkan oleh petunjuk Ilahi seperti menyaksikan bukit-bukti keberadaan Allah di dalam alam nyata ini; kenyataan sifat-sifat-Nya, kesatuan di dalam yang banyak, fakta di balik yang nyata, jarak dengan Pencipta, semuanya adalah ganjaran bagi praktik kebaikan yang benar dan ketaatan tanpa pamrih. Namun, semuanya itu di dalam taklukan alam benda, dari bumi yang di bawah kaki kita sampai ke langit-langit. Termasuk juga di dalam taklukan alam dunia ialah kekeramatan yang muncul melalui seseorang, misalnya berjalan di atas air, terbang di udara, berjalan dengan cepat, mendengar suara dan melihat gambaran dari tempat yang jauh atau bisa membaca pikiran yang tersembunyi. Sebagai imbalan terhadap praktek yang baik manusia juga diberikan nikmati di akhirat seperti surga, khadam-khadam, bidadari, susu, madu, anggur dan lain-lain. Semuanya itu merupakan nikmati surga tingkat pertama, surga dunia.

No comments:

Post a Comment