Monday, 3 June 2013

Orang yang menjalankan amaliyah thoreqoh itu umpamakan saja seorang yang sedang menanam pohon, juga umpamakan orang yang sedang bekerja pada perusahaan, harus rajin berangkat untuk mewiridkan amalannya, di waktu waktu diistiqomahkan waktunya, diatur sendiri, pembagian waktunya, jadikan amaliyah itu seakan keharusan diri sendiri, jalankan dengan tekun, dan aktif,
Lihat saja pohon itu kalau ditanam dari kecil dirawat, pohon itu tak akan berbuah yang kedua dan berbuah terus kalau belum berbuah yang pertama, jika sudah berbuah yang pertama maka akan berbuah terus menerus tanpa henti.....

Berbuah yang pertama itu pandai pandainya kita merawatnya, dan tak bosan memupuk dan menyirami, makin kita aktif maka akan makin cepat berbuah.....

Seorang guru itu hanya memberikan bibit dan memberi metode bagaimana seorang murid menjalankan amaliyah cara pemupukan dan penanaman yang baik, selanjutnya hasil ada di setiap murid, jika bibit tak juga ditanam, atau sudah ditanam tapi tidak mau merawat, bisa saja sepuluh tahun menanam tak juga kunjung panen, atau bibit tak juga ditanam, maka seumur hidup murid tak akan panen,

Padahal dari panen keyakinan itu akan dikukuhkan, seperti pekebun memanen buahnya maka akan makin yakin kalau buahnya bukan buah yang hanya sebatang pohon mati, tapi pohon yang bisa dinikmati buahnya, dan tau buahnya manis atau pahit, sehingga nantinya kalau tau buahnya manis, akan timbul semangat lagi menanam pohon yang sama, seperti pekerja pabrik akan suka mencari lemburan karena tau kalau kerjanya ternyata ada gajinya.

No comments:

Post a Comment