Saturday, 1 June 2013

Orang yang pernah bercermin pasti tau dengan cermin dan gunanya, dengan cermin manusia bisa tau ada kotoran di hidungnya atau ada jerawat di pipinya, pakaiannya kedodoran atau salah penempatan dll, sehingga orang tiap hari tak bosan bosannya bercermin, ada juga yang kuat seharian bercermin, bahkan seharian menceti jerawat di depan cermin tidak ada bosan bosannya, seakan cermin banyak bercerita dan bicara padanya padahal cermin itu diam saja, bahkan tak mengucap satu hurufpun, tapi tetap saja orang suka bercermin, nah sebaik baiknya orang itu yang bisa menunjukkan keburukan orang lain, tanpa perlu orang itu banyak bicara, atau berkata-kata hal yang lain tapi sebenarnya kata-kata itu adalah sifat orang yang diajak bicara, dan orang yang diajak berkata-kata itu sama sekali tidak tersinggung karena kata-kata di dalamnya seakan bukan menyangkut dirinya, tapi sebenarnya dirinya sendiri, seperti cermin yang menunjukkan gambar orang dengan kelengkapan kekotorannya, dan sama sekali orang yang bercermin tidak merasa tersinggung, kotoran di tubuhnya ditunjukkan dengan lengkap, sebab bayangan dalam cermin itu seakan bukan dirinya yang di cermin tapi orang lain yang mirip, padahal jelas itu bayangan orang yang bercermin, tapi orang yang bercermin merasa dirinya itu di luar cermin, di luar pembicaraan, sehingga tidak marah ketika keburukannya terpampang di dalam cermin,

Orang yang baik itu yang mampu menjadi cermin, tidak bicara dan tidak berkata-kata, tapi menunjukkan keburukan orang lain, dan orang lain tidak merasa dijelek jelekkan atau dihinakan.
Sehingga tak bosan orang lain mendekati orang itu sebagai cermin untuk memperbaiki prilakunya.

No comments:

Post a Comment