Tuesday 28 August 2012

Tips Pertolongan Kecelakaan Listrik

listrik
Tips Pertolongan Kecelakaan Listrik, ada banyak resiko kecelakaan ketika kita memcoba membenahi adanya kerusakan insatalasi listrik dirumah kita. Walau hanya sekedar menyambung kabel lampu, mengganti lampu dan lain sebagainya, yang tanpa terduga karena kurang hati-hati dan teledor kita mengalami kecelakaan listrik.

Raja jempol dalam artikel kali ini mencoba share bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan akibat arus listrik dan yang berhubungan dengan kelistrikan. Berikut ini adalah langkah-langkah pertolongan pertama dengan berbagai macam penyebabnya :



Karena arus listrik :

1.Bebaskan korban dari arus listrik tersebut, usahakan penolong memakai alas kaki berbahan karet dan sejenisnya.

2.Tempatkan korban pada ruangan yang cukup udara segar

3.Apabila korban masih bernafas, baringkan terlentang, buka semua pakaian yang melekat, rangsanglah kesadaran penderita dengan minyak wangi, cuka dan sebagainya bila ia pingsan.

4.Apabila korban tampak tidak bernafas seolah-olah mati, lakukan pernafasan buatan hingga korban mulai bernafas lagi atau sudah timbul tanda-tanda mati yang nyata yaitu adanya lebam mayat dan kaku, atau ditentukan mati oleh dokter.

5.Bila korban mulai bernafas lagi, rangsanglah kesadarannya dengan cara seperti telah disebut diatas.



Cara melakukan pernafasan buatan :

a.Tengkurapkan korban dengan kedua tangannya untuk bantal

b.Penolong berlutut dibelakang kepala korban dengan menghadap kearah badan korban.

c.Letakkan kedua belah telapak tangan penolong pada punggung korban diatas tulang belikat kanan dan kiri.

d.Tekanlah punggung korban dengan kedua tangan selama 2 detik sama halnya seperti menghitung 1,2,3

e.Pada hitungan ke 4 tekanan dilepaskan dan tangan penolong digeser kesiku korban.

f.Tarik keatas kebelakang sehingga rongga dada mengembung selama menghitung lima, enam, tujuh [2 detik]

g.Pada hitungan kedelapan kembali tangan bergerak kebelikat dan seterusnya, hingga korban bisa bernafas.



Karena jatuh dari tiang/tangga :

1.Baringkan korban terlentang tanpa bantal

2.Lepaskan segala pakaian yang melekat

3.Hentikkan pendarahan bila ada

4.Ransang kesadarannya dengan cara diatas dengan minyak wangi, dan sebagainya.

5.Rawatlah luka bila ada

6.Lakukan pembidaian bila ada patah tulang



Cara menghentikkan pendarahan :

a.Tekan tempat berdarah dengan pembalut cepat atau kasa steril atau kain pembersih atau dengan tangan bersih. Kalau menungu datangnya bahan-bahan tersebut memakan waktu lebih lama, boleh dengan apapun juga asal bersih dan lembut.

b.Jika keluarnya darah belum tidak keras dapat dihentikan dengan menggunakan pembalut tekan.

c.Kalau keluarnya darah belum berhenti dan disangka tidak akan berhenti berilah pembalut penasat daran [knevel verband]

d.Berilah korban selimut

e.Berilah minum jika minta minum

f.Jika dipasang pembalut penasat darah, harus diperhatikan bahwa :

•Tiap 20 menit harus dikendorkan sebentar dengan maksud untuk memberi makanan kepada jaringan dibawahnya. Kalau lama tidak dibuka jaringan bisa menjadi necrose [mati]

•Bila waktu dikendorkan pendarahan sudah berhenti, pembalut penasat darah [knevel verband] jangan terus dibuka, untuk dapat lekas diikat kembali bila timbul pendarahan lagi jadi hanya dikendorkan.

•Tiap-tiap memasang pembalut penasat darah harus diantara jantung dan luka

•Beri tanda pada korban itu bahwa mendapat pertolongan pembalut penasehat darah, agar penolong selanjutnya mengethaui.

•Terangkan juga jam berapa dikeraskan.



Cara merawat luka :

Jika pendarahan membahayakan :

a.Berhentikkan pendarahan

b.Siramlah luka dengan Mercurochroom

c.Berilah sulfanilamida

d.Tutuplah dengan gass steril atau kain pembersih

e.Selanjutnya beri kapas dan dibalut

f.Boleh juga dibalut dengan pembalut cepat, tidak usah beri gass dan kapas. Jangan sekali kali meletakkan kapas langsung diatas luka.



Cara melakukan pembidaian :

a.Pembidaian dilakukan dengan mengikatkan sepotong papan atau barang selanjutnya pada anggauta badan yang mengalami patah tulang dengan tujuan mencegah bergeraknya bagian yang patah tersebut.

b.Bidai harus meliputi kedua sendi dari tulang yang patah

c.Tidak boleh terlalu kendor atau keras ikatannya

d.Bidai diberi alas agar tidak menamba rasa sakit

e.Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari atas dan bawah tempat patah

f.Sediakan alat-alatnya dulu, baru mengerjakan pembidaian.



Itulah tips pertolongan pertma ketika kecelakaan yang berhubungan dengan kelistrikan, semoga bermanfa’at.

No comments:

Post a Comment