Tuesday 11 June 2013

Pengetahuan lahir adalah umpama air hujan yang datang dan pergi sementara pengetahuan batin umpama mata air yang tidak pernah kering. "Dan satu tanda untuk mereka, adalah bumi yang mati (lalu) Kami hidupkan dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, lalu mereka memakannya." (Surah Yaa Sin, ayat 33).

===================================================================
Pengetahuan lahir itu umpama air hujan, memberi kesejukan membasahi tanah dan daun, tapi tidak boleh berlebihan, bisa banjir, sifatnya sesaat, sehari hujan deras saja bisa banjir apalagi sebulan, ilmu lahir itu ku umpamakan kita ngikuti pengajian, diberi tausiah, diberi pidato, ya pidatonya sebentar saja, dua jam pidato orang akan mulai jenuh, apalagi seharian pidato, bisa bisa milih pulang semua, dan setelah diberi snack, orang akan pulang, setelah bubaran tidak ada membekas di hati apa yang dibicarakan oleh dai nya,

Sedang ilmu bathin itu umpama sumur, sumur itu kalau pengen dapat sumber bagus harus menggali, kalau gak mau menggali ya tidak punya sumur, yang sudah jelas jelas menggali saja belum tentu dapat sumber yang bagus, kalau pas dapat sumber bagus diangsu banyak orang tetangga kanan kiri ikutan ngambil airnya, air sumur itu kemarau juga gak kering seperti zam zam walau seluruh orang dunia datang untuk mengambil airnya, airnya juga gak kering, sebab sumber di sumur itu adalah anugerah Allah seumpama biji bijian, ditanam, dipanen, dimakan sama orangnya, dan ditanam lagi akan menumbuhkan tumbuhan dan mengeluarkan biji bijian lagi, jika padi itu kok dimakan habis, tentu setelah panen pertama orang seluruh bumi akan kelaparan, nyatanya bumi makin banyak orangnya, tetap saja bumi mencukupi untuk diambil tumbuhannya, orang jaman nabi Adam dengan jaman sekarang tentu banyakan zaman sekarang, secara logikanya kalau bijian dimakan hanya cukup di jaman nabi Adam, seharusnya tidak cukup dimakan orang zaman sekarang, tapi nyatanya zaman sekarang semua orang kebagian makan, bahkan menyimpan logistik berapapun gudang akan tak kuat menyimpan, sebagaimana ilmu yang dari Allah, sekalipun semua hutan pohonnya diserut jadi pena, dan semua laut dibuat menjadi tintanya, tak akan cukup untuk menuliskan ilmu dari Allah, masih kurang juga menuliskannya, karena ilmu dari Allah itu maha luas tak terbatas, ilmu laduni, ilmu ilham, kepahaman akan hikmah penyelesaian masalah seluruh manusia dan semakin kedepan semakin beragam masalahnya, masalah sekarang tentu beda dengan masalah jaman nabi Adam, walau pokok masalahnya sama, tapi sarana masalahnya berbeda, jaman nabi Adam ndak ada facebook, jaman sekarang ada, jadi dulu tidak ada orang kena tipu lewat facebook dll....dan Allah juga memberi solusi lewat ilmu yang ditanamkan pada diri orang orang yang dikehendaki memperoleh augerah ilmu ilham dan kepahaman akan penyelesaian dari kemajmukan kejadian dalam masyarakat. makin macam macam masalah maka solusi juga telah disediakan oleh Allah...

No comments:

Post a Comment