Wednesday 12 June 2013

Kesadaran dan pengetahuan terhadap kebaikan yang Allah lakukan membuat seseorang hamba mengerti bahwa Allah berbuat baik karena Dia bersifat dengan sifat yang baik-baik. Efek dari sifat yang baik muncullah perbuatan yang baik. Bila kebaikan Allah dilihat pada sifat-Nya, aneka ragam perbuatan Allah yang sebagian menyesatkan pandangan, tidak lagi memudarkan sangkaan baik seseorang hamba terhadap Allah swt, Meskipun ada perbuatan Allah yang terlihat menekan hamba-Nya, berupa aneka cobaan yang sangat berat, bencana, kematian, tercerai berainya badan, kematian banyak orang yang diambil seketika, atau aneka penyakit yang seakan mengenai bayi yang tak berdosa, kejadian yang terlihat oleh mata seakan mengaburkan akan keadilan dan kemaha welas asihannya Allah, tetapi Allah yang sempurna sifat-sifat-Nya , dan semua sifat-Nya adalah baik belaka, tidak sebesar zarah pun yang tidak baik, mana mungkin bisa lahir perbuatan yang tidak baik dari-Nya. Jadi, baik sangka yang bersandar pada sifat adalah lebih kuat dari baik sangka yang terhenti pada perbuatan. Baik sangka yang bersandar pada perbuatan masih menyembunyikan keraguan yang samar-samar yaitu rasa kurang senang dengan apa yang terjadi, seperti firman-Nya:

Dan bisa jadi kamu benci pada sesuatu padahal itu baik bagi kamu. (Ayat 216: Surah al-Baqarah)
Baik sangka yang bersandarkan kepada sifat akan melahirkan tawakal dan rela yang sebenarnya, sesuai dengan maksud:

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan Pemelihara sekalian alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat). Engkaulah saja (Ya Allah) yang kami sembah, dan kepada Engkaulah saja kami memohon pertolongan . (Ayat 1 - 4: Surah al-Faatihah)

Allah swt saja memiliki sifat ketuhanan yang menguasai dan mengatur seluruh alam. Sifat ketuhanan-Nya tidak berpisah dari sifat Pemurah dan Penyayang. Apa juga yang Dia lakukan kepada alam dan isi alam adalah dengan kasih sayang dan belas kasihnya. Tidak ada kezaliman dan kejahatan pada perbuatan-Nya. Dia mampu menaburkan ke seluruh alam akan kasih sayang dan kasih-Nya karena Dia memiliki hari Agama, yaitu semua kehidupan, dunia, Alam Barzakh, akhirat, yang diketahui oleh makhluk, yang tidak diketahui oleh makhluk, semua harta dan semuanya adalah milik-Nya yang mutlak, tidak berbagi dengan siapa pun. Lantaran itu hanya Dia yang disembah dan hanya kepada-Nya diajukan permintaan dan harapan.

No comments:

Post a Comment