Tuesday 25 June 2013

Manusia yang terkurung di dalam penjara dunia, hatinya dibayangi oleh cahaya api setan. Setan membawa kepadanya khayalan-khayalan yang membentuk sangkaan. Ketika seseorang itu didatangi oleh keinsafan dan ingin bertobat dari dosa-dosanya, setan akan mengulang-tayang akan perbuatan dosanya dengan gambaran keindahan dosa, sehingga manusia akan mengucapkan, ah nanti taubatnya, sekali lagi saja....., dan hal itu akan berulang berulang, sehingga menebal dalam gambaran dan dosa tak lagi ingin ditaubati, dan sudah terlihat sebagai suatu hal yang amat biasa, atau jika orang tadi masuk ke dalam pintu taubat, maka syaitan akan memutar ulang lagi filem dosa di masa lalu, dan mengajak manusia itu untuk mengulangi lagi, atau mendatangkan manusia lain, sebagai pengantar setrum dosa, dan mengajaknya dengan kata sekali lagi saja..., besok taubat kan bisa, atau jika itu tidak bisa maka syaitan akan memutar gambaran di saat orang itu sendiri, menghayalkan dosa itu betapa enaknya, lebih enak daripada melakukan hal yang tidak dosa, ada gregetnya, jika itu juga gagal, maka syaitan akan membuat gambaran yang sangat hina dan menjijikkan sehingga orang itu merasa dosanya terlalu besar, tidak mungkin mendapat ampunan Allah swt. Dia tenggelam dalam lautan sangkaan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni dosanya. Selanjutnya timbul sangkaan bahwa tidak menguntungkan lagi dia melakukan kebaikan karena dosa-dosa yang lalu menghambat kebaikan yang hendak dilakukannya diterima oleh Allah swt. Jadi dia seorang yang hidup dengan dosa-dosa yang lalu dan tidak ada kebaikan baru dikerjakan. Tarikan syaitan itu akan berusaha menarik manusia itu untuk kembali pada perbuatan dosa, lebih besar tarikan daripada orang yang tak pernah melakukan dosa..... sebab syaitan punya rekaman dosa yang siap diputar dilayar hayalan orang yang pernah melakukan dosa, makanya orang bertaubat itu lebih dicintai Allah, Sebagaimana firman dalam surat Al-Baqarah: 222,
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

No comments:

Post a Comment