Wednesday 12 June 2013

Dalam membentuk kepribadian tauhid, kita harus melihat sesuatu dari asal mulanya hingga penghabisan sampainya. Orang yang masih dalam proses membentuk kepribadian tauhid, diibaratkan jembatan tempat lalu-lintas yang datang dan yang pergi. Apa yang datang menceritakan asalnya dan yang pergi menceritakan tujuannya. Jembatan itu adalah hati dan yang datang itu bermacam-macam, diantaranya adalah niat, harapan, angan-angan, cita-cita, hajat dan keinginan. Semuanya datang dari arah yang sama, semuanya bukan jenis benda yang berupa, tetapi adalah jenis energi atau kekuatan gaib. Meskipun ghaib, masing-masing itu memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempengaruhi hati. Efek yang berbeda-beda menyebabkan satu kemampuan dan kekuatan dapat dibedakan dengan kemampuan dan kekuatan yang lain. Dapat dikenal kemampuan dan kekuatan marah, benci, suka, niat, harapan, keinginan dan lain-lain. Sumber datangnya semuanya adalah makam Lahut (zat Ilahiat), turun ke makam Jabarut (sifat). Pada makam Jabarut muncullah Iradat dan Kudrat. Iradat dan Kudrat Allah swt menjadi sumber kepada semua kemampuan dan kekuatan. Pancaran Iradat dan Kudrat diterima oleh Alam Malakut sebagai perintah Allah swt. Iradat dan Kudrat yang diterima oleh para malaikat bernama Haula dan Kuwwata Allah, lalu malaikat-malaikat yang menyambutnya mengucapkan:

Tidak ada kemampuan dan kekuatan melainkan (Iradat dan Kudrat) Allah swt.
Perintah-perintah yang berhubungan dengan manusia dibawa turun dari Lahut kepada Jabarut kepada malakut dan kemudian ke langit dunia atau langit pertama. Langit pertama adalah tempat pengasingan. Ketika Rasulullah saw Mikraj, beliau melihat dilangit pertama ada satu pintu ke surga dan satu pintu ke neraka. Apa yang naik ke atas diasingkan di langit pertama dan apa yang turun ke bawah diasingkan juga di langit yang pertama.

Perintah yang berupa kebaikan turun dari langit pertama dengan diiringi oleh malaikat hingga sampai kepada manusia. Perintah yang mengandung keburukan diiringi oleh setan hingga sampai kepada manusia juga. Baik dan jahat hanya diasingkan ketika memasuki dunia. Pada Alam Malakut tidak ada jahat dan tidak ada baik karena semuanya diterima oleh malaikat sebagai perintah Allah swt. Malaikat yang memukul ahli neraka tidak membuat kezaliman tetapi melaksanakan perintah Allah SWT, tetapi manusia yang memukul manusia lain di dunia adalah melakukan kezaliman. Manusia dan jin yang menghuni alam dunia inilah yang dihadapkan dengan kebaikan dan kejahatan. Makhluk lain di dunia tidak bertanggung kebaikan dan kejahatan. Harimau yang memakan rusa tidak dikira melakukan kejahatan. Angin yang menerbangkan rumah orang tidak dihitung sebagai melakukan kezaliman. Hanya manusia dan jin yang dipertanggungjawabkan memikul kebaikan dan kejahatan. Jin jenis jahat bernama setan. Setan sangat menyukai apa saja yang jahat. Setan menanti bawah atap langit dunia dan mengiringi keburukan yang turun dengan penuh sukaria hingga sampailah ke hati manusia. Hal yang baik diiringi oleh malaikat hingga selamat sampai ke hati manusia. Meskipun begitu setan masih juga mencoba mengganggu hal baik itu agar berubah menjadi buruk, tetapi dicegah oleh malaikat.

No comments:

Post a Comment