Saturday, 12 May 2012

Menanam Bunga Anggrek Hydroponik

anggrek
Bagi yang suka menanam anggrek, raja jempol akan mengupas sedikit tentang menanam anggrek dengan cara hodroponik dengan memakai MEDIANYA PAKAI CLAY PELLET



Hidroponik tak hanya dikenal untuk sayuran, tanaman hias terutama anggrek hibryd dapat dipacu pertumbuhan dengan metode hidroponik. Malahan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan, media tanaman dimanipulasi.



Disejumlah negara maju, anggrek telah menjadi tanaman hias primadona, meski memiliki empat musim, bukan lagi kendala. Bahkan dimusim dingin mereka masih bisa menikmati indahnya anggrek yang ditempatkan dalam ruangan. Salah satu metode yang banyak dikembangkan adalah memanipulasi media tanam dalam teknik hidroponik.

Di Eropa dan Jepang, sistem hidroponik sudah digunakan selama 30 tahun lebih, khusunya untuk pertumbuhan tanaman hias. Secara khusus dibeberapa nursery di Amireka serikat sedang dikembangkan hidroponik yang termodifikasi.

Media yang digunakan adalah clay pellet semacam tanah liat yang dicetak bulat-bulat.

Metode ini sangat efisien terhadap pemakaian air, ruang dan memberikan hasil tinggi. Disamping itu, medium dilengkapi alat penunjuk berupa indikator air yang bekerja secara otomatis. Selain itu, sisatem ini mampu memonitor nutrisi cair dibagian luar atau disebut reservoir, sehingga kebutuhan nutrisi tetap terjaga.



Manipulasi Media

Dialam anggrek tumbuh dibebatuan dan pepohonan, tak semuanya tumbuh diatas tanah. Anggrek memiliki sitem perakaran yang unik, akarnya berperan menangkap suhu basah dan nutrisi diserap dari air hujan dan embun. Para ahli tanaman ini berusaha menemukan media yang tepat seperti dimana habitat mereka sebenarnya.

Seperti halnya diindonesia yang menggunakan pecahan batu bata sebagai media tanam, clay pellet dibuat dalam keadaan yang steril. Karena itu proses pembuatannya dalam oven. Media ini memberi kondisi lembab, terutama didaerah sekitar perakaran, juga lingkungan sekitar tanaman. Designnya dibuat lembab tapi tidak basah pada tanaman.



Sekitar akar harus lembab

Beda dengan hidroponik sayuaran, tanaman tak tumbuh diar, namun menjamin ketersediaan air sekitar perakaran sesuai kebutuhan tanaman. Metode ini bisa juga model tiruan dengan lebih sederhana. Prinsipnya adalah dengan menciptakan kelembaban disekitar perakaran.



Hidrokultural anggrek memanfa'atkan dua pot yang fungsinya sebagai pemisah antara media pellet dan pot berisi nutrisi cair. Sebelum digunkan, clay pellet dikering anginkan atau dioven. Hidropot dibersihkan dulu dengan cara mencuci bersih. Kemudian diisi dengan clay pellet dan disiram dengan air mengalir.

Selanjutnya diletakkan dipot lain yang lebih besar dan berisi nutrisi. Perawatan selanjutnya, nutrisi cukup disiramkan pada clay pellet dan diukur berapa lama media tersebut akan habis, kemudian tambahkan lagi nutrisinya.

Pada waktu reporting tak perlu memindahkan semua media, tanaman hanya dipindahkan pada pot yang lebih besar. Sementara clay pellet ditambahkan pada pot yang baru sesuai kebutuhan. Pemangkasan akar perlu dilakukan agar pertumbuhan tidak terganngu.



Tujuh alasan mengapa hidroponik

1. Hemat pemakaian air

2. Jadwal kapan air diberikan dan berapa banyaknya dapat dapat dikontrol

3. Kelembaban media merata dan dapat bertahan sepanjang waktu, sehingga dapat mengurangi gangguan serangan hama

4. Daerah sekitar perakaran akan terjaga, merangsang produksi dedaunan sehat

5. Ketika penggantian pot, tak sampai merusak sekitar daerah perakaran secara ekstrim. Tak perlu banyak mengubah media yang telah tua

6. Teknik ini jelas ramah lingkungan

7. Disebut juga dengan sistem hidrokultur yang hipoallergenik. Tanpa tanah, menghindari penyakit dan jamur

No comments:

Post a Comment